Aksi Ambil Untung Lemahkan Bursa Jepang
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 April 2019 07:32
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka melemah, Kamis (4/4/2019), karena para investor melakukan aksi ambil untung menyusul kenaikan pasar saham negara itu beberapa waktu terakhir.
Indeks acuan Nikkei 225 tergelincir 0,16% dan indeks Topix turun 0,2% di awal perdagangan, tulis AFP.
Kemarin, Nikkei ditutup melesat naik 0,97% menyusul harapan akan tercapainya damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Para pejabat tinggi kedua negara dijadwalkan akan melanjutkan perundingan mereka di Washington, Kamis waktu setempat.
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan untuk kali pertama China mengakui bahwa AS memiliki posisi yang kuat terkait pencurian hak intelektual, transfer teknologi paksa, dan peretasan siber.
Ketiga hal tersebut selama ini menjadi pembahasan alot kedua negara dalam perundingan dagang mereka.
"Untuk kali pertama mereka mengakui bahwa hal yang kami sampaikan benar," kata Kudlow kepada wartawan dalam sebuah acara yang diadakan Cristian Science Monitor, Rabu. Sebelumnya, ia mengatakan China menyanggah hal tersebut.
"Dan saya rasa (pengakuan) itu membuka perundingan yang baik," tambahnya, dilansir dari CNBC International.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 tergelincir 0,16% dan indeks Topix turun 0,2% di awal perdagangan, tulis AFP.
Kemarin, Nikkei ditutup melesat naik 0,97% menyusul harapan akan tercapainya damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan untuk kali pertama China mengakui bahwa AS memiliki posisi yang kuat terkait pencurian hak intelektual, transfer teknologi paksa, dan peretasan siber.
Ketiga hal tersebut selama ini menjadi pembahasan alot kedua negara dalam perundingan dagang mereka.
"Untuk kali pertama mereka mengakui bahwa hal yang kami sampaikan benar," kata Kudlow kepada wartawan dalam sebuah acara yang diadakan Cristian Science Monitor, Rabu. Sebelumnya, ia mengatakan China menyanggah hal tersebut.
"Dan saya rasa (pengakuan) itu membuka perundingan yang baik," tambahnya, dilansir dari CNBC International.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular