
Pendapatan Anjlok, Rugi Multipolar Susut Jadi Rp 1,22 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 April 2019 19:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk usaha PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Multipolar Tbk (MLPL) masih menderita kerugian sepanjang tahun lalu.
Data laporan keuangan mengungkapkan, rugi bersih perusahaan tahun lalu mencapai Rp 1,22 triliun, meski turun 1,6% dibandingkan kerugian di periode yang sama tahun sebelumya Rp 1,24 triliun.
Masih ruginya perusahaan seiring dengan pendapatan perusahaan yang turun sebesar 12,26% secara year on year (YoY) pada tahun lalu menjadi Rp 14,98 triliun dari Rp 17,07 triliun di akhir 2017.
Penurunan pendapatan ini terjadi pada lini usaha eceran dan distribusi dari sebelumnya Rp 13,62 triliun menjadi senilai Rp 11,82 triliun. Bisnis administrasi saham dan jasa lainnya juga ikut terkoreksi tajam dari Rp 1,31 triliun, menjadi hanya Rp 753,25 miliar.
Selain penurunan pendapatan, salah satu penekan kerugian ialah adanya rugi investasi entitas asosiasi sebesar Rp 983 miliar dari sebelumnya rugi Rp 46 miliar. Salah satu entitas asosiasi yang material bagi perusahaan yakni investasi di PT First Media Tbk.
Di sisi lain, laporan keuangan mengungkapkan nilai kerugian per saham juga menyusut menjadi negatif Rp 99/saham dari sebelumnya minus Rp 124/saham.
Perusahaan Grup Lippo yang bergerak di bidang investasi strategis untuk bisnis ritel, telekomunikasi, multimedia, dan teknologi ini mengalami penyusutan jumlah aset di tahun lalu dari Rp 20,02 triliun menjadi Rp 17,16 triliun.
Aset lancar turun menjadi Rp 6,73 triliun dari Rp 8,10 triliun dan aset tak lancar ikut turun menjadi Rp 10,42 triliun dari sebelumnya senilai Rp 11,91 triliun.
Di pos liabilitas juga ikut turun menjadi Rp 10,90 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 12,48 triliun. Liabilitas jangka panjang senilai Rp 5,94 triliun dan jangka panjang Rp 4,96 triliun.
Ekuitas ikut menyusut menjadi Rp 6,25 triliun dari posisi akhir Desember 2017 yang senilai Rp 7,53 triliun.
Multipolar merupakan induk usaha dari beberapa lini bisnis Lippo Group seperti Matahari Putra Prima, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI). Adapun perusahaan terafiliasi yakni PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT First Media Tbk (KLBV).
Simak buka-bukaan John Riady soal bisnis Lippo.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Jelang Pembukaan Mal, Saham Multipolar Terbang!
Data laporan keuangan mengungkapkan, rugi bersih perusahaan tahun lalu mencapai Rp 1,22 triliun, meski turun 1,6% dibandingkan kerugian di periode yang sama tahun sebelumya Rp 1,24 triliun.
Masih ruginya perusahaan seiring dengan pendapatan perusahaan yang turun sebesar 12,26% secara year on year (YoY) pada tahun lalu menjadi Rp 14,98 triliun dari Rp 17,07 triliun di akhir 2017.
Penurunan pendapatan ini terjadi pada lini usaha eceran dan distribusi dari sebelumnya Rp 13,62 triliun menjadi senilai Rp 11,82 triliun. Bisnis administrasi saham dan jasa lainnya juga ikut terkoreksi tajam dari Rp 1,31 triliun, menjadi hanya Rp 753,25 miliar.
Selain penurunan pendapatan, salah satu penekan kerugian ialah adanya rugi investasi entitas asosiasi sebesar Rp 983 miliar dari sebelumnya rugi Rp 46 miliar. Salah satu entitas asosiasi yang material bagi perusahaan yakni investasi di PT First Media Tbk.
Di sisi lain, laporan keuangan mengungkapkan nilai kerugian per saham juga menyusut menjadi negatif Rp 99/saham dari sebelumnya minus Rp 124/saham.
Perusahaan Grup Lippo yang bergerak di bidang investasi strategis untuk bisnis ritel, telekomunikasi, multimedia, dan teknologi ini mengalami penyusutan jumlah aset di tahun lalu dari Rp 20,02 triliun menjadi Rp 17,16 triliun.
Aset lancar turun menjadi Rp 6,73 triliun dari Rp 8,10 triliun dan aset tak lancar ikut turun menjadi Rp 10,42 triliun dari sebelumnya senilai Rp 11,91 triliun.
Di pos liabilitas juga ikut turun menjadi Rp 10,90 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 12,48 triliun. Liabilitas jangka panjang senilai Rp 5,94 triliun dan jangka panjang Rp 4,96 triliun.
Ekuitas ikut menyusut menjadi Rp 6,25 triliun dari posisi akhir Desember 2017 yang senilai Rp 7,53 triliun.
Multipolar merupakan induk usaha dari beberapa lini bisnis Lippo Group seperti Matahari Putra Prima, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI). Adapun perusahaan terafiliasi yakni PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT First Media Tbk (KLBV).
Simak buka-bukaan John Riady soal bisnis Lippo.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Jelang Pembukaan Mal, Saham Multipolar Terbang!
Most Popular