
Dikepung Isu Resesi AS sampai Harga Minyak, Rupiah Lesu
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 March 2019 10:54

Selain kecemasan terhadap resesi di AS, rupiah juga tertekan karena kenaikan harga minyak yang signifikan. Seminggu ini, harga minyak jenis brent melonjak 2,03%. Sedangkan light sweet melesat 1,86%.
Kenaikan harga minyak bukan kabar baik buat rupiah. Sebab, kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Sementara Indonesia harus terus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena produksi yang belum memadai.
Biaya impor minyak yang meningkat tentu memberikan tekanan kepada transaksi berjalan (current account). Jika defisit transaksi berjalan semakin lebar gara-gara impor minyak, maka rupiah akan rentan melemah karena fondasinya yang rapuh.
Dari dalam negeri, sepertinya tekanan terhadap rupiah datang dari tingginya permintaan valas korporasi. Pada akhir kuartal I, biasanya korporasi memang harus membayar kewajiban dividen atau pembayaran pokok/bunga utang.
Rupiah pun mengalami tekanan jual karena banyak penukaran ke valas demi pemenuhan kewajiban korporasi. Jadi tidak heran nilainya melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kenaikan harga minyak bukan kabar baik buat rupiah. Sebab, kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Sementara Indonesia harus terus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri karena produksi yang belum memadai.
Biaya impor minyak yang meningkat tentu memberikan tekanan kepada transaksi berjalan (current account). Jika defisit transaksi berjalan semakin lebar gara-gara impor minyak, maka rupiah akan rentan melemah karena fondasinya yang rapuh.
Rupiah pun mengalami tekanan jual karena banyak penukaran ke valas demi pemenuhan kewajiban korporasi. Jadi tidak heran nilainya melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular