Semangat, Rupiah! Jangan Mau Melemah 3 Hari Beruntun!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 March 2019 08:35
Harapan Itu Bernama Damai Dagang
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun sejatinya penguatan dolar AS tertahan akibat prospek damai dagang AS-China yang semakin nyata. Kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer tiba di Beijing untuk melanjutkan dialog dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. 

Seorang sumber di lingkaran delegasi AS, seperti dikutip Reuters, mengungkapkan bahwa China telah melangkah lebih jauh dalam perundingan kali ini. Beijing kini sangat serius di bidang pelarangan kewajiban transfer teknologi. 

"Mereka bicara soal transfer teknologi, tetapi di level yang tidak seperti biasanya. Baik dalam hal lingkup maupun detilnya," tutur sang sumber. 

Dalam perundingan bulan lalu, Washington-Beijing sudah menyepakati perjanjian yang meliputi enam poin yaitu transfer teknologi dan pencurian siber, perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, jasa keuangan, mata uang, pertanian, dan penghapusan hambatan non-tarif di bidang perdagangan. Namun sang sumber menyatakan perundingan kali ini berbeda. 

"Kalau Anda melihat teks bulan lalu dan membandingkan dengan yang sekarang, harus diakui bahwa kami sudah melangkah maju," tegasnya. 

Keseriusan China untuk berdamai dengan AS tentu membuat prospek damai dagang kedua negara semakin besar. Dengan terwujudnya damai dagang, maka arus perdagangan global akan membaik, investasi meningkat, konsumsi rumah tangga bertambah, dan hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih solid.  

Sentimen damai dagang sedikit banyak memancing investor untuk berani mengambil risiko, tidak terlalu main aman. Akibatnya meski rupiah saat ini melemah, tetapi pelemahannya tipis saja dan bahkan masih berpotensi untuk kembali menguat seperti kala pembukaan pasar.   

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular