
Dari BBCA hingga TRAM, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
tahir saleh, CNBC Indonesia
29 March 2019 08:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Kamis kemarin (28/3/2019), dengan finis di zona hijau dan menguat 0,56% di level 6.480,79.
Penguatan ini juga terjadi di tengah kinerja mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang tetap bergerak bervariatif: indeks Straits Times naik 0,24%, indeks Hang Seng juga naik 0,16%, indeks Shanghai turun 0,92%, indeks Nikkei turun 1,61%, indeks Kospi pun tergerus 0,82%.
Pelaku pasar masih dihimpit dua sentimen besar pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (29/3/2019) yaitu bayang-bayang resesi ekonomi AS dan perkembangan positif negosiasi dagang AS-China.
Pada perdagangan hari ini, beberapa sekuritas memiliki rekomendasi yang bisa menjadi pertimbangan bagi investasi dan trading. Berikut ulasannya:
Indosurya Sekuritas - IHSG Diwarnai Data Pertumbuhan Kredit
Hari terakhir pada pekan terakhir di bulan ketiga tahun 2019 akan diwarnai oleh data pertumbuhan kredit yang sudah dirilis. Menurut Indosurya, hal ini tentu berpengaruh terhadap pola gerak IHSG hari ini, peluang kenaikan masih terlihat cukup besar di tengah gejolak pasar global dan regional. Hari ini IHSG berpotensi naik dengan ruang bergerak antara 6.356 - 6.498.
Saham Pilihan:
BBCA
HMSP
TLKM
UNVR
GGRM
Binaartha Sekuritas - Potensi Koreksi IHSG Wajar
IHSG berhasil ditutup menguat 0,56% di level 6480 pada 28 Maret 2019 kemarin. Secara teknikal, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, level support (batas bawah) pertama maupun kedua memiliki range pada 6.430,66 hingga 6.416,59.
Sementara itu, level resistance (batas atas) pertama maupun kedua memiliki 6.472,12 hingga 6.499,50. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Selain itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola bearish piercing candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Saham Pilihan:
ANTM
BMRI
INCO
INDF
SCMA
MNC Sekuritas - Net Buy Asing Jadi Penopang
IHSG menguat di tengah variatifnya bursa Asia kemarin. Bursa Eropa di awal perdagangan Kamis kemarin juga naik seperti DAX menguat 0,63%, FTSE naik 0,76% dan CAC naik 0,46%.
Aksi beli bersih (net buy) asing dalam sehari kemarin Rp 306,18 miliar menjadi katalis IHSG ditutup menguat. Secara year to date asing net buy Rp 11,29 triliun. Tiga sektor penyokong kenaakan IHSG di akhir sesi 2 kemarin yakni keuangan (naik 1,22%), infrastruktur (1,03%), dan konsumer (0,45%).
Penguatan bursa Asia pagi ini menjadi amunisi tambahan untuk IHSG menguat. Dengan perkiraan penguatan IHSG tersebut, ada beberapa rekomendasi BUY untuk beberapa saham yang kemarin sudah menguat yang berasal dari sektor infrastruktur, konstruksi, konsumer dan ritel.
Saham Pilihan:
ACES
WSKT
NFCX
TOWR
TPIA
Pilarmas Sekuritas - IHSG berpotensi bergerak menguat
Pada perdagangan kemarin, sektor industri keuangan, infrastruktur, dan barang konsumsi memberikan kontribusi kenaikan terbesar IHSG. Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 306.2 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dibeli di antaranya TLKM, BMRI, GGRM, BRPT, BBRI, JSMR.
Menurut Pilarmas, badai hari ini adalah lira Turki yang terus memimpin penurunan mata uang emerging market, dan ini sudah memasuki hari ke-3 yang diakibatkan oleh prospek pertumbuhan ekonomi global yang memburuk. Bank Indonesia kali ini cepat tanggap dalam menanggapi pelemahan lira yang terjadi beberapa hari terakhir. BI berjanji akan campur tangan terhadap mata uang dan obligasi apabila dibutuhkan.
Secara teknikal, Pilarmas melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak menguat dalam jangka waktu pendek dan diperdagangkan pada level 6.430 - 6.505, namun tetap berhati hati akan pergerakan market hari ini.
Saham Pilihan:
BSDE
WIKA
SMRA
TLKM
INTP
Mega Sekuritas - IHSG Dibayangi Optimisme Investor
Pada perdagangan kemarin, hanya sektor industri dasar yang berakhir di wilayah negatif dengan pelemahan 0,76%. Saham BMRI, BBRI dan TLKM menjadi market leader, sedangkan saham CPIN, JPFA dan TPIA menjadi market laggard.
Wall Street ditutup menguat dengan indeks DJIA naik 0,36%, S&P 500 naik 0,36% dan Nasdaq naik 0,34% didorong kenaikan imbal hasil obligasi AS dari level terendahnya dalam 15 bulan dan optimisme investor seputar perundingan perdagangan AS-China.
Saham Pilihan:
ASII
GGRM
PTPP
TRAM
(tas/hps) Next Article Isu Resesi AS Mereda, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Penguatan ini juga terjadi di tengah kinerja mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang tetap bergerak bervariatif: indeks Straits Times naik 0,24%, indeks Hang Seng juga naik 0,16%, indeks Shanghai turun 0,92%, indeks Nikkei turun 1,61%, indeks Kospi pun tergerus 0,82%.
Pelaku pasar masih dihimpit dua sentimen besar pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (29/3/2019) yaitu bayang-bayang resesi ekonomi AS dan perkembangan positif negosiasi dagang AS-China.
Pada perdagangan hari ini, beberapa sekuritas memiliki rekomendasi yang bisa menjadi pertimbangan bagi investasi dan trading. Berikut ulasannya:
Indosurya Sekuritas - IHSG Diwarnai Data Pertumbuhan Kredit
Hari terakhir pada pekan terakhir di bulan ketiga tahun 2019 akan diwarnai oleh data pertumbuhan kredit yang sudah dirilis. Menurut Indosurya, hal ini tentu berpengaruh terhadap pola gerak IHSG hari ini, peluang kenaikan masih terlihat cukup besar di tengah gejolak pasar global dan regional. Hari ini IHSG berpotensi naik dengan ruang bergerak antara 6.356 - 6.498.
Saham Pilihan:
BBCA
HMSP
TLKM
UNVR
GGRM
IHSG berhasil ditutup menguat 0,56% di level 6480 pada 28 Maret 2019 kemarin. Secara teknikal, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, level support (batas bawah) pertama maupun kedua memiliki range pada 6.430,66 hingga 6.416,59.
Sementara itu, level resistance (batas atas) pertama maupun kedua memiliki 6.472,12 hingga 6.499,50. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Selain itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola bearish piercing candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Saham Pilihan:
ANTM
BMRI
INCO
INDF
SCMA
MNC Sekuritas - Net Buy Asing Jadi Penopang
IHSG menguat di tengah variatifnya bursa Asia kemarin. Bursa Eropa di awal perdagangan Kamis kemarin juga naik seperti DAX menguat 0,63%, FTSE naik 0,76% dan CAC naik 0,46%.
Aksi beli bersih (net buy) asing dalam sehari kemarin Rp 306,18 miliar menjadi katalis IHSG ditutup menguat. Secara year to date asing net buy Rp 11,29 triliun. Tiga sektor penyokong kenaakan IHSG di akhir sesi 2 kemarin yakni keuangan (naik 1,22%), infrastruktur (1,03%), dan konsumer (0,45%).
Penguatan bursa Asia pagi ini menjadi amunisi tambahan untuk IHSG menguat. Dengan perkiraan penguatan IHSG tersebut, ada beberapa rekomendasi BUY untuk beberapa saham yang kemarin sudah menguat yang berasal dari sektor infrastruktur, konstruksi, konsumer dan ritel.
Saham Pilihan:
ACES
WSKT
NFCX
TOWR
TPIA
Pilarmas Sekuritas - IHSG berpotensi bergerak menguat
Pada perdagangan kemarin, sektor industri keuangan, infrastruktur, dan barang konsumsi memberikan kontribusi kenaikan terbesar IHSG. Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 306.2 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dibeli di antaranya TLKM, BMRI, GGRM, BRPT, BBRI, JSMR.
Menurut Pilarmas, badai hari ini adalah lira Turki yang terus memimpin penurunan mata uang emerging market, dan ini sudah memasuki hari ke-3 yang diakibatkan oleh prospek pertumbuhan ekonomi global yang memburuk. Bank Indonesia kali ini cepat tanggap dalam menanggapi pelemahan lira yang terjadi beberapa hari terakhir. BI berjanji akan campur tangan terhadap mata uang dan obligasi apabila dibutuhkan.
Secara teknikal, Pilarmas melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak menguat dalam jangka waktu pendek dan diperdagangkan pada level 6.430 - 6.505, namun tetap berhati hati akan pergerakan market hari ini.
Saham Pilihan:
BSDE
WIKA
SMRA
TLKM
INTP
Mega Sekuritas - IHSG Dibayangi Optimisme Investor
Pada perdagangan kemarin, hanya sektor industri dasar yang berakhir di wilayah negatif dengan pelemahan 0,76%. Saham BMRI, BBRI dan TLKM menjadi market leader, sedangkan saham CPIN, JPFA dan TPIA menjadi market laggard.
Wall Street ditutup menguat dengan indeks DJIA naik 0,36%, S&P 500 naik 0,36% dan Nasdaq naik 0,34% didorong kenaikan imbal hasil obligasi AS dari level terendahnya dalam 15 bulan dan optimisme investor seputar perundingan perdagangan AS-China.
Saham Pilihan:
ASII
GGRM
PTPP
TRAM
(tas/hps) Next Article Isu Resesi AS Mereda, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular