
Kabar Emiten: HITS Terjerat KPK, Polemik AISA Berlanjut
Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 March 2019 07:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin, Kamis (28/3/2019), dengan finis di zona hijau dan menguat 0,56% di level 6.480,79.
Di lain pihak, kinerja mayoritas bursa saham utama kawasan Asia tetap bergerak bervariatif: indeks Straits Times naik 0,24%, indeks Hang Seng naik 0,16%, indeks Shanghai turun 0,92%, indeks Nikkei turun 1,61%, indeks Kospi turun 0,82%.
Selain itu hingga kemarin masih banyak emiten yang merilis hasil kinerjanya sepanjang 2018 dan beberapa aksi korporasi lainnya yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat.
1. Rugi Kurs Bikin Laba Chandra Asri Turun 42,98% jadi Rp 2,54 T
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pada 2018 mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan sebesar 42,98%.
Jumlah laba tersebut turun menjadi US$ 181,65 juta (Rp 2,54 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari jumlah laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 318,62 juta (Rp 4,46 triliun).
2. Properti Lesu, Laba Bumi Serpong Anjlok 73,70%
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang 2018 lalu mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan. Laba bersih perusahaan anjlok sebesar 73,70% secara year on year (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2018 tercatat laba bersih sebesar Rp 1,29 triliun. Jauh berbeda dari laba bersih perusahaan di akhir Desember 2017 yang tercatat senilai Rp 4,92 triliun.
3. Kinerja Anak Usaha Mengecewakan, Laba SPTO Anjlok 9%
Emiten distributor eksklusif produk sanitasi asal Jepang, TOTO, PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) hanya mampu mencatatkan kenaikan penjualan 5,9% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,27 triliun dari yang sebelumnya Rp 2,14 triliun.
Jika ditilik lebih detil, perolehan penjualan perusahaan mayoritas masih berasal dari penjualan barang lokal, yaitu 88,42% atau setara Rp 2 triliun. Kemudian diikuti oleh penjualan barang impor sebesar Rp 248,46 miliar (10,95%) dan pendapatan usaha sewa gedung sebesar Rp 12,11 miliar (0,62%).
4. Sah! BRI Agro Tebar Dividen Rp 40,48 M dari Laba 2018
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) atau BRI Agro menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 40,84 miliar dari laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 204,12 miliar.
Besaran dividen tersebut setara dengan 20% dari laba bersih 2018 yang tumbuh sebesar 45,71% dari tahun sebelumnya yakni Rp 140,49 miliar.
5. Temui Petinggi Boeing, Bos Garuda Ungkap Batal Beli 737 MAX 8
Petinggi Boeing Company menggelar pertemuan dengan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Kamis (28/3/2019).
Pertemuan digelar di kantor Garuda kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, langsung ikut pertemuan tersebut.
"Dari Garuda kami masih percaya terhadap brand Boeing namun kami sudah tidak percaya lagi dengan product MAX 8 khususnya, karena masyarakat yang notabene pelanggan kami sudah kehilangan confidence terhadap produk itu," ujarnya ketika berbincang dengan CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).
6. Kasus Tiga Pilar Dikawal Terus, OJK Siap Berikan Sanksi!
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memantau persoalan yang tengah dihadapi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) terkait dengan hasil investigasi laporan keuangan perseroan periode 2017 yang diduga bermasalah.
Tak hanya itu, OJK juga akan mengenakan sanksi yang sesuai dengan undang-undang pasar modal jika ditemukan ada pelanggaran terkait dengan hal ini.
7. Wah, OTT KPK Ternyata Direksi Pupuk Indonesia & Humpuss
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui telah menangkap seorang anggota DPR dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT). OTT ini terkait dengan dugaan suap distribusi pupuk.
Ternyata, sebelum anggota DPR, KPK telah lebih dahulu mencokok tujuh orang, antara lain direksi BUMN dari PT Pupuk Indonesia serta pihak PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS).
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Di lain pihak, kinerja mayoritas bursa saham utama kawasan Asia tetap bergerak bervariatif: indeks Straits Times naik 0,24%, indeks Hang Seng naik 0,16%, indeks Shanghai turun 0,92%, indeks Nikkei turun 1,61%, indeks Kospi turun 0,82%.
Selain itu hingga kemarin masih banyak emiten yang merilis hasil kinerjanya sepanjang 2018 dan beberapa aksi korporasi lainnya yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pada 2018 mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan sebesar 42,98%.
Jumlah laba tersebut turun menjadi US$ 181,65 juta (Rp 2,54 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari jumlah laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 318,62 juta (Rp 4,46 triliun).
2. Properti Lesu, Laba Bumi Serpong Anjlok 73,70%
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang 2018 lalu mencatatkan kinerja yang kurang menggembirakan. Laba bersih perusahaan anjlok sebesar 73,70% secara year on year (YoY).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2018 tercatat laba bersih sebesar Rp 1,29 triliun. Jauh berbeda dari laba bersih perusahaan di akhir Desember 2017 yang tercatat senilai Rp 4,92 triliun.
3. Kinerja Anak Usaha Mengecewakan, Laba SPTO Anjlok 9%
Emiten distributor eksklusif produk sanitasi asal Jepang, TOTO, PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) hanya mampu mencatatkan kenaikan penjualan 5,9% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,27 triliun dari yang sebelumnya Rp 2,14 triliun.
Jika ditilik lebih detil, perolehan penjualan perusahaan mayoritas masih berasal dari penjualan barang lokal, yaitu 88,42% atau setara Rp 2 triliun. Kemudian diikuti oleh penjualan barang impor sebesar Rp 248,46 miliar (10,95%) dan pendapatan usaha sewa gedung sebesar Rp 12,11 miliar (0,62%).
4. Sah! BRI Agro Tebar Dividen Rp 40,48 M dari Laba 2018
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) atau BRI Agro menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 40,84 miliar dari laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 204,12 miliar.
Besaran dividen tersebut setara dengan 20% dari laba bersih 2018 yang tumbuh sebesar 45,71% dari tahun sebelumnya yakni Rp 140,49 miliar.
5. Temui Petinggi Boeing, Bos Garuda Ungkap Batal Beli 737 MAX 8
Petinggi Boeing Company menggelar pertemuan dengan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Kamis (28/3/2019).
Pertemuan digelar di kantor Garuda kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, langsung ikut pertemuan tersebut.
"Dari Garuda kami masih percaya terhadap brand Boeing namun kami sudah tidak percaya lagi dengan product MAX 8 khususnya, karena masyarakat yang notabene pelanggan kami sudah kehilangan confidence terhadap produk itu," ujarnya ketika berbincang dengan CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).
6. Kasus Tiga Pilar Dikawal Terus, OJK Siap Berikan Sanksi!
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memantau persoalan yang tengah dihadapi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) terkait dengan hasil investigasi laporan keuangan perseroan periode 2017 yang diduga bermasalah.
Tak hanya itu, OJK juga akan mengenakan sanksi yang sesuai dengan undang-undang pasar modal jika ditemukan ada pelanggaran terkait dengan hal ini.
7. Wah, OTT KPK Ternyata Direksi Pupuk Indonesia & Humpuss
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui telah menangkap seorang anggota DPR dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT). OTT ini terkait dengan dugaan suap distribusi pupuk.
Ternyata, sebelum anggota DPR, KPK telah lebih dahulu mencokok tujuh orang, antara lain direksi BUMN dari PT Pupuk Indonesia serta pihak PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS).
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular