
Untung Besar, Wika Beton Bagikan Dividen Rp 145,92 M
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 March 2019 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten beton pracetak, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membagikan dividen sebesar Rp 145,92 miliar dengan besaran per saham Rp 17,50. Nilai tersebut setara dengan 30% dari laba bersih perusahaan di tahun 2018 sebesar Rp 486,64 miliar.
Besaran pembagian dividen kepada pemegang saham tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Rabu (27/3/2019) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Rapat yang berlangsung selama tiga jam tersebut membahas enam mata acara, di antaranya memutuskan perubahan pengurus perseroan dan penetapan tantiem untuk tahun buku 2018 serta gaji dan tunjangan bagi dewan komisaris dan direksi pada tahun 2019.
"RUPST menyetujui pembagian laba untuk dividen sebesar Rp 145,92 miliar atau sekitar 30% laba bersih, dividen per share sebesar Rp 17,50," kata Direktur Utama WTON, Hadian Pramudita.
Besaran dividen per saham tersebut naik 44,27% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 12,13/saham.
Tahun lalu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 6,93 triliun atau naik 29,25% dari tahun sebelumnya Rp 5,36 triliun. Adapun laba bersih tercatat meningkat 42,94% menjadi Rp 486,64 miliar dari tahun sebelumnya Rp 340,46 miliar.
Hingga 31 Desember 2018, ekuitas WTON sebesar Rp 3,14 triliun, naik 14,15% dari tahun sebelumnya. Adapun, arus kas perseroan dari aktivitas operasi tercatat positif Rp 733,38 miliar.
Tahun lalu, proyek infrastruktur masih mendominasi perolehan kontrak baru perseroan dengan komposisi 69,49%, disusul proyek energi sebesar 20,78%, sisanya sektor properti, industri, dan pertambangan.
Proyek yang dimaksud di antaranya Kereta Cepat Jakarta -Bandung, Dermaga Kijing-Mempawah, Dermaga KBN-Marunda, Tol Kunciran-Cengkareng, PLTGU Tambak Lorok hingga Jembatan Sungai Tondano.
"Hingga Maret 2019, kontrak baru mencapai Rp 1,4 triliun dari total target kontrak baru sebesar Rp 9,077 triliun" ungkap Hadian.
Manajemen WTON meyakini tahun ini perseroan bisa membidik target penjualan sebesar Rp 7,95 triliun dan laba bersih Rp 560 miliar. Adapun target perolehan total kontrak di tahun ini sebesar Rp 14,81 triliun, terdiri dari kontrak baru senilai Rp 9,077 triliun dan kontrak lanjutan tahun lalu (carry over) sebesar Rp 5,74 triliun.
(tas) Next Article Kacau! Saham WTON 5 Tahun Nyungsep 64%, Laba 2020 Anjlok 75%
Besaran pembagian dividen kepada pemegang saham tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Rabu (27/3/2019) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Rapat yang berlangsung selama tiga jam tersebut membahas enam mata acara, di antaranya memutuskan perubahan pengurus perseroan dan penetapan tantiem untuk tahun buku 2018 serta gaji dan tunjangan bagi dewan komisaris dan direksi pada tahun 2019.
Besaran dividen per saham tersebut naik 44,27% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 12,13/saham.
Tahun lalu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 6,93 triliun atau naik 29,25% dari tahun sebelumnya Rp 5,36 triliun. Adapun laba bersih tercatat meningkat 42,94% menjadi Rp 486,64 miliar dari tahun sebelumnya Rp 340,46 miliar.
Hingga 31 Desember 2018, ekuitas WTON sebesar Rp 3,14 triliun, naik 14,15% dari tahun sebelumnya. Adapun, arus kas perseroan dari aktivitas operasi tercatat positif Rp 733,38 miliar.
Tahun lalu, proyek infrastruktur masih mendominasi perolehan kontrak baru perseroan dengan komposisi 69,49%, disusul proyek energi sebesar 20,78%, sisanya sektor properti, industri, dan pertambangan.
Proyek yang dimaksud di antaranya Kereta Cepat Jakarta -Bandung, Dermaga Kijing-Mempawah, Dermaga KBN-Marunda, Tol Kunciran-Cengkareng, PLTGU Tambak Lorok hingga Jembatan Sungai Tondano.
"Hingga Maret 2019, kontrak baru mencapai Rp 1,4 triliun dari total target kontrak baru sebesar Rp 9,077 triliun" ungkap Hadian.
Manajemen WTON meyakini tahun ini perseroan bisa membidik target penjualan sebesar Rp 7,95 triliun dan laba bersih Rp 560 miliar. Adapun target perolehan total kontrak di tahun ini sebesar Rp 14,81 triliun, terdiri dari kontrak baru senilai Rp 9,077 triliun dan kontrak lanjutan tahun lalu (carry over) sebesar Rp 5,74 triliun.
(tas) Next Article Kacau! Saham WTON 5 Tahun Nyungsep 64%, Laba 2020 Anjlok 75%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular