
Manufaktur Singapura Tertekan, Straits Times Melemah
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
27 March 2019 08:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Straits Times (STI) dibuka terkoreksi 0,14% ke level 3.195,69. Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 5 mencatatkan kenaikan harga, 20 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga
Reli bursa saham acuan Singapura kemarin nampaknya tidak sanggup bertahan hingga hari ini, karena masih tetap dibayangi resesi ekonomi AS.
Kemarin (26/3/2019) ada tanda-tanda stabilisasi pasar dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang mulai naik. Namun, sejati-nya pergerakan pasar obligasi pemerintah AS masih menunjukkan inversi imbal hasil.
Hingga pagi ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan masih lebih tinggi dengan nilai 2.4586 poin, sedangkan tenor 10 tahun yield ada di level 2,412 poin. Jadi, tanda-tanda awal resesi masih membayangi.
Terlebih lagi rilis data ekonomi yang buruk semakin memperkeruh suasana pasar di Negeri Singa.
Meskipun indeks produksi manufaktur Singapura naik 0,7% YoY pada bulan Februari 2019, namun secara garis besar produksi industri Singapura bulan Februari turun 4,1% jika dibandingkan bulan Januari, dilansir Trading Economics
Hasil tersebut dapat mengimplikasikan bahwa permintaan akan produk-produk industri juga turun, dan ini menandakan perlambatan perekonomian di Negeri Singa
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi di Singapura.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article AS & Singapura Terancam Resesi, Setangguh Apa Bursa Efeknya?
Reli bursa saham acuan Singapura kemarin nampaknya tidak sanggup bertahan hingga hari ini, karena masih tetap dibayangi resesi ekonomi AS.
Kemarin (26/3/2019) ada tanda-tanda stabilisasi pasar dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang mulai naik. Namun, sejati-nya pergerakan pasar obligasi pemerintah AS masih menunjukkan inversi imbal hasil.
Terlebih lagi rilis data ekonomi yang buruk semakin memperkeruh suasana pasar di Negeri Singa.
Meskipun indeks produksi manufaktur Singapura naik 0,7% YoY pada bulan Februari 2019, namun secara garis besar produksi industri Singapura bulan Februari turun 4,1% jika dibandingkan bulan Januari, dilansir Trading Economics
Hasil tersebut dapat mengimplikasikan bahwa permintaan akan produk-produk industri juga turun, dan ini menandakan perlambatan perekonomian di Negeri Singa
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi di Singapura.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/hps) Next Article AS & Singapura Terancam Resesi, Setangguh Apa Bursa Efeknya?
Most Popular