
Fokus Investor
Kabar Emiten: Saratoga Merugi, Danamon-BNP Merger
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 March 2019 07:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin, Selasa (26/3/2019), dengan penguatan 0,92% ke level 6.470.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,15%, indeks Hang Seng naik 0,15%, indeks Straits Times naik 0,46%, dan indeks Kospi naik 0,18%.
Selain itu, hingga kemarin masih banyak emiten yang merilis hasil kinerjanya sepanjang 2018. Beberapa lainnya mengumumkan aksi korporasi yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu.
1. Banyak Jual Tanah, Laba Pakuwon Jati Melesat 36%
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tahun lalu membukukan pertumbuhan laba bersih yang fantastis melesat 35,78% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,54 triliun dari yang sebelumnya Rp 1,87 triliun.
Ini sungguh pencapaian yang memuaskan. Pasalnya laba bersih PWON tahun 2017 hanya berhasil tumbuh 12,09% YoY.
2. Saratoga Masih Rugi Rp 6,2 T Sepanjang 2018
PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) sepanjang tahun lalu masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 6,2 triliun.
Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada kinerja pasar saham di tahun lalu yang berdampak pada kinerja saham dari portofolio investasi perusahaan.
3. Lahan Mau Dibeli Alibaba, Laba DMAS 2018 Malah Turun 24%
Emiten pengembangan kawasan industri, PT Puradelta Lestrasi Tbk (DMAS) untuk tahun buku 2018 membukukan laba bersih sebesar Rp 496,20 miliar. Perolehan tersebut turun 24,46% dari perolehan laba bersih pada tahun sebelumnya sebesar Rp 657,11 miliar.
Diberitakan sebelumnya, raksasa e-commerce asal China, Alibaba, dikabarkan akan membeli lahan milik perseroan seluas 30 hektare hingga 40 hektare untuk mengembangkan bisnis e-commerce dan logistik di Indonesia. Namun, DMAS belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana strategis Alibaba tersebut.
4. Jualan Kantong Plastik, Panca Budi Cetak Laba Rp 295 M
Produsen kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membukukan kenaikan laba bersih signifikan pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PBID membukukan kenaikan laba bersih 29,22% menjadi Rp 294,51 miliar dari tahun sebelumnya Rp 227,87 miliar.
5. Pelita Samudera Cetak Laba Rp 198 M, Meroket 257%
Emiten jasa angkutan laut PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan laba bersih sebesar US$ 14,01 juta atau setara dengan Rp 198 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) tahun lalu, melesat 257% dari tahun sebelumnya US$ 3,92 juta.
6. Danamon Bagi Dividen Rp 143,22/Saham dan Merger dengan BNP
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menyetujui pembayaran dividen Rp 1,36 triliun untuk tahun buku 2018, atau 35% dari laba bersih perseroan pada tahun yang sama Rp 3,9 triliun.
Dengan demikian, nilai dividen yang dibagikan Rp 143,22 per saham. Adapun, 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum dan sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Selain menyetujui laporan tahunan dan pembagian dividen, rapat juga menyetujui rencana penggabungan usaha antara Perseroan dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP)
7. Merugi Lebih dari Rp 2 T, Indosat Rambah Bisnis Baru
PT Indosat Tbk (ISAT) bakal menambah tiga lini bisnis baru, antara lain di bidang informasi dan komunikasi, bidang perdagangan besar dan aktivitas ketenagakerjaan. Alasannya karena adanya perlambatan di industri telekomunikasi dan konektivitas yang saat ini dijalankan Indosat mulai turun dan perseroan ingin melakukan diversifikasi bisnis.
8. Tambal Likuiditas, Buana Lintas Akan Rilis Obligasi Rp 2,8 T
Emiten pelayaran, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi senilai US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3/2019), surat utang tersebut bakal diterbitkan di luar negeri dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas, diversifikasi pendanaan, dan memperoleh pendanaan lebih panjang dengan bunga tetap.
9. Bukaka Terima Fasilitas Kredit dari BNI Senilai Rp 1,5 T
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) memperoleh fasilitas kredit senilai total Rp 1,5 triliun dari PT Bank Negera Indonesia Tbk (BBNI). Fasilitas ini telah ditandatangani oleh kedua perusahaaan pada 22 Maret 2019 lalu.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei naik 2,15%, indeks Hang Seng naik 0,15%, indeks Straits Times naik 0,46%, dan indeks Kospi naik 0,18%.
Selain itu, hingga kemarin masih banyak emiten yang merilis hasil kinerjanya sepanjang 2018. Beberapa lainnya mengumumkan aksi korporasi yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tahun lalu membukukan pertumbuhan laba bersih yang fantastis melesat 35,78% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,54 triliun dari yang sebelumnya Rp 1,87 triliun.
Ini sungguh pencapaian yang memuaskan. Pasalnya laba bersih PWON tahun 2017 hanya berhasil tumbuh 12,09% YoY.
2. Saratoga Masih Rugi Rp 6,2 T Sepanjang 2018
PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) sepanjang tahun lalu masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 6,2 triliun.
Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada kinerja pasar saham di tahun lalu yang berdampak pada kinerja saham dari portofolio investasi perusahaan.
3. Lahan Mau Dibeli Alibaba, Laba DMAS 2018 Malah Turun 24%
Emiten pengembangan kawasan industri, PT Puradelta Lestrasi Tbk (DMAS) untuk tahun buku 2018 membukukan laba bersih sebesar Rp 496,20 miliar. Perolehan tersebut turun 24,46% dari perolehan laba bersih pada tahun sebelumnya sebesar Rp 657,11 miliar.
Diberitakan sebelumnya, raksasa e-commerce asal China, Alibaba, dikabarkan akan membeli lahan milik perseroan seluas 30 hektare hingga 40 hektare untuk mengembangkan bisnis e-commerce dan logistik di Indonesia. Namun, DMAS belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana strategis Alibaba tersebut.
4. Jualan Kantong Plastik, Panca Budi Cetak Laba Rp 295 M
Produsen kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membukukan kenaikan laba bersih signifikan pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PBID membukukan kenaikan laba bersih 29,22% menjadi Rp 294,51 miliar dari tahun sebelumnya Rp 227,87 miliar.
5. Pelita Samudera Cetak Laba Rp 198 M, Meroket 257%
Emiten jasa angkutan laut PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan laba bersih sebesar US$ 14,01 juta atau setara dengan Rp 198 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) tahun lalu, melesat 257% dari tahun sebelumnya US$ 3,92 juta.
6. Danamon Bagi Dividen Rp 143,22/Saham dan Merger dengan BNP
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menyetujui pembayaran dividen Rp 1,36 triliun untuk tahun buku 2018, atau 35% dari laba bersih perseroan pada tahun yang sama Rp 3,9 triliun.
Dengan demikian, nilai dividen yang dibagikan Rp 143,22 per saham. Adapun, 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum dan sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Selain menyetujui laporan tahunan dan pembagian dividen, rapat juga menyetujui rencana penggabungan usaha antara Perseroan dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP)
7. Merugi Lebih dari Rp 2 T, Indosat Rambah Bisnis Baru
PT Indosat Tbk (ISAT) bakal menambah tiga lini bisnis baru, antara lain di bidang informasi dan komunikasi, bidang perdagangan besar dan aktivitas ketenagakerjaan. Alasannya karena adanya perlambatan di industri telekomunikasi dan konektivitas yang saat ini dijalankan Indosat mulai turun dan perseroan ingin melakukan diversifikasi bisnis.
8. Tambal Likuiditas, Buana Lintas Akan Rilis Obligasi Rp 2,8 T
Emiten pelayaran, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi senilai US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3/2019), surat utang tersebut bakal diterbitkan di luar negeri dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas, diversifikasi pendanaan, dan memperoleh pendanaan lebih panjang dengan bunga tetap.
9. Bukaka Terima Fasilitas Kredit dari BNI Senilai Rp 1,5 T
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) memperoleh fasilitas kredit senilai total Rp 1,5 triliun dari PT Bank Negera Indonesia Tbk (BBNI). Fasilitas ini telah ditandatangani oleh kedua perusahaaan pada 22 Maret 2019 lalu.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Most Popular