
Merugi Lebih dari Rp 2 T, Indosat Rambah Bisnis Baru
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 March 2019 13:10

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Tbk (ISAT) bakal menambah tiga lini bisnis baru, antara lain di bidang informasi dan komunikasi, bidang perdagangan besar dan aktivitas ketenagakerjaan. Alasannya karena adanya perlambatan di industri telekomunikasi dan konektivitas yang saat ini dijalankan Indosat mulai turun dan perseroan ingin melakukan diversifikasi bisnis.
Berdasarkan informasi yang dirilis perusahaan, penyebab lainnya adalah karena erosi harga yang diakibatkan perang tarif diantara pesaing di bidang yang sama. Sehingga untuk tetap kompetitif, perusahaan menilai perlu untuk nilai tambah dalam bisnisnnya.
Jika dirinci, di bidang informasi dan komunikasi nantinya Indosat akan melakukan perdagangan untuk piranti lunak dan piranti keras untuk komputer, termasuk jasa konsultasi dan manajemen fasilitas yang berhubungan dengan komputer dan sistem informasi lainnya.
Selain itu, Indosat juga akan merambah ke bisnis hosting termasuk penyediaan infrastruktur dan pengoperasioan portal web dan platoform digital lainnya yang bertujuan untuk komersialisasi.
Terakhir, bisnis yang akan digarapnya adalah sebagai penyedia tenaga kerja untuk call center baik panggilan ke dalam (inbound call center) dan panggilan ke luar (outbound call center).
Hal ini sejalan dengan kinerja perusahaan yang merosot sepanjang 2018 lalu. Tercatat di akhir 2018 lalu perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Ooredoo ini mencatatkan rugi bersih Rp 2,4 triliun pada 2018. Perseroan juga mencatatkan rugi per saham Rp 442,38.
Kinerja merugi tersebut membalikkan keadaan karena pada 2017 perusahaan yang dipimpin oleh Chris Kanter masih mencatatkan laba Rp 1,13 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan hari ini, kinerja mengecewakan Indosat disebabkan oleh anjlok-nya pendapatan sebesar 22,68% atau Rp 6,6 triliun. Dimana pendapatan Indosat pada 2018 tercatat hanya Rp 23,14 triliun, sementara setahun sebelumnya tercatat Rp 29,93 triliun.
Penurunan pendapatan terbesar pada lini bisnis seluler dari Rp 24,49 triliun menjadi Rp 18,03 triliun. Sementara lini bisnis multimedia, komunikasi data dan internet turun Rp 134,2 miliar menjadi Rp 4,38 triliun. Adapun telepon tetap turun dari Rp 913 miliar menjadi Rp 729,3 miliar.
Ini Penyebab Pendapatan Indosat Turun 2018
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Laba ISAT 2022 Anjlok 30% Jadi Rp 4T, Padahal Pendapatan Naik
Berdasarkan informasi yang dirilis perusahaan, penyebab lainnya adalah karena erosi harga yang diakibatkan perang tarif diantara pesaing di bidang yang sama. Sehingga untuk tetap kompetitif, perusahaan menilai perlu untuk nilai tambah dalam bisnisnnya.
Jika dirinci, di bidang informasi dan komunikasi nantinya Indosat akan melakukan perdagangan untuk piranti lunak dan piranti keras untuk komputer, termasuk jasa konsultasi dan manajemen fasilitas yang berhubungan dengan komputer dan sistem informasi lainnya.
Selain itu, Indosat juga akan merambah ke bisnis hosting termasuk penyediaan infrastruktur dan pengoperasioan portal web dan platoform digital lainnya yang bertujuan untuk komersialisasi.
Hal ini sejalan dengan kinerja perusahaan yang merosot sepanjang 2018 lalu. Tercatat di akhir 2018 lalu perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Ooredoo ini mencatatkan rugi bersih Rp 2,4 triliun pada 2018. Perseroan juga mencatatkan rugi per saham Rp 442,38.
Kinerja merugi tersebut membalikkan keadaan karena pada 2017 perusahaan yang dipimpin oleh Chris Kanter masih mencatatkan laba Rp 1,13 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan hari ini, kinerja mengecewakan Indosat disebabkan oleh anjlok-nya pendapatan sebesar 22,68% atau Rp 6,6 triliun. Dimana pendapatan Indosat pada 2018 tercatat hanya Rp 23,14 triliun, sementara setahun sebelumnya tercatat Rp 29,93 triliun.
Penurunan pendapatan terbesar pada lini bisnis seluler dari Rp 24,49 triliun menjadi Rp 18,03 triliun. Sementara lini bisnis multimedia, komunikasi data dan internet turun Rp 134,2 miliar menjadi Rp 4,38 triliun. Adapun telepon tetap turun dari Rp 913 miliar menjadi Rp 729,3 miliar.
Ini Penyebab Pendapatan Indosat Turun 2018
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Laba ISAT 2022 Anjlok 30% Jadi Rp 4T, Padahal Pendapatan Naik
Most Popular