IHSG Masih Tak Pede, Tapi Peluang Rebound Terbuka

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 March 2019 08:23
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan koreksi ini ni diakibatkan oleh adanya potensi resesi perekonomian Amerika yang menyebabkan pasar menjadi tertekan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca-terkoreksi sampai dengan 1,75% pada perdagangan dengan sentimen yang datang dari sentimen global setelah DJIA terkoreksi dalam pada perdagangan sebelumnya.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan koreksi ini ni diakibatkan oleh adanya potensi resesi perekonomian Amerika Serikat yang menyebabkan pasar menjadi tertekan.

Imbal hasil obligasi dalam negeri juga turut terpengaruh dan masih akan terus mengalami kenaikkan, meskipun imbal hasil US Treasury 10 tahun sedang mengalami penurunan bukan berarti imbal hasil obligasi Pemeritah Indonesia tenor 10 tahun juga akan mengalami penurunan.

Kemudian, MNC Sekuritas menambahkan tidak terbukti-nya kerjasama antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pihak Rusia dalam pilpres lalu, menjadi katalis DJIA menguat tipis, walaupun terhadang dengan penurunan yield obligasi 10 tahun US yang mendekati level 2.4%.

Jika imbal hasil obligasi pemerintah Amerika menembus level 2,4% maka ada indikasi peluang besar The Fed akan menurunkan FFR serta terkendala kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Namun demikian, IHSG hari ini berpeluang mengalami rebound dengan katalis yang datang dari pasar Asia.

Indeks hari ini diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran support 6.367 poin dan resisten di 6.461 poin.

Sementara itu, Panin Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.380 - 6.470. Koreksi IHSG kemarin cukup dalam karena inversi yield obligasi, masa jenuh beli, dan penurunan signifikan pada saham INDF dan ICBP menjadi jawaban atas apa yang menyebabkan IHSG mengalami penurunan sebesar itu kemarin.

Namun masih ada hal menarik yaitu sebuah fakta bahwa investor asing tidak menunjukkan kepanikan dan justru masih menampung cukup banyak saham blue chips yang mengalami penurunan kemarin. Hal ini mengindikasikan bahwa efek kekhawatiran akan resesi tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Alhasil, IHSG berhasil bertahan di atas support psikologis 6.400.


(hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular