
Investor Buru Dolar AS dan Emas, Rupiah Terlemah di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 March 2019 12:44

Tidak hanya di pasar valas, bursa saham Asia pun menjadi lautan merah. Pada pukul 12:21 WIB, indeks Nikkei 225 anjlok 3,03%, Hang Seng amblas 1,75%, Shanghai Composite ambrol 1,33%, Kospi rontok 1,73%, Straits Times jatuh 1,3%, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok 1,58%.
Investor sepertinya sedang benar-benar mencemaskan risiko resesi di AS. Risiko ini hadir dari pasar obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.
Pada pukul 12:24 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan ada di 2,4527%. Sedangkan yield untuk tenor panjang 10 tahun malah lebih rendah yaitu 2,4425%.
Yield dua seri obligasi ini sering dijadikan alat untuk mengukur risiko terjadinya resesi. Ketika terjadi inversi (yield jangka pendek lebih tinggi dibandingkan jangka panjang), maka kemungkinan akan terjadi resesi setidaknya dalam 18 bulan ke depan. Sebab, investor meminta 'jaminan' yang lebih tinggi untuk obligasi jangka pendek yang artinya risiko akan lebih besar dalam waktu dekat.
Akibatnya investor pun cemas dan mencari selamat masing-masing. Aset-aset berisiko di negara berkembang mengalami tekanan jual massal alias sell-off dan arus modal menyemut di instrumen aman (safe haven).
Selain ke dolar AS, investor juga terlihat memburu aset safe haven lainnya yaitu emas. Pada pukul 12:27 WIB, harga emas internasional tercatat naik 0,21% atau tertinggi sejak 27 Februari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Investor sepertinya sedang benar-benar mencemaskan risiko resesi di AS. Risiko ini hadir dari pasar obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.
Pada pukul 12:24 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan ada di 2,4527%. Sedangkan yield untuk tenor panjang 10 tahun malah lebih rendah yaitu 2,4425%.
Akibatnya investor pun cemas dan mencari selamat masing-masing. Aset-aset berisiko di negara berkembang mengalami tekanan jual massal alias sell-off dan arus modal menyemut di instrumen aman (safe haven).
Selain ke dolar AS, investor juga terlihat memburu aset safe haven lainnya yaitu emas. Pada pukul 12:27 WIB, harga emas internasional tercatat naik 0,21% atau tertinggi sejak 27 Februari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular