Rugi Bengkak Jadi Rp 100 M, NPL Bank Banten 4,92%

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
25 March 2019 11:37
Peningkatan rugi disebabkan karena penurunan pendapatan bunga bersih dari Rp 173,05 miliar pada 2017 menjadi Rp 135,57 miliar pada 2018.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Rugi bersih PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) membengkak jadi Rp 100,13 miliar pada tahun 2018 yang disertai dengan peningkatan rasio kredit bermasalah.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan akhir pekan lalu, Bank Banten mencatatkan rugi bersih Rp 100,13 miliar pada 2018, naik 31,27% dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 76,28 miliar.


Peningkatan rugi disebabkan karena penurunan pendapatan bunga bersih dari Rp 173,05 miliar pada 2017 menjadi Rp 135,57 miliar pada 2018. Margin bunga bersih (NIM) Bank Banten tergerus dari 3,07% pada 2017 menjadi 1,96% pada 2018.

Bank yang dikendalikan oleh pemerintah provinsi Banten ini juga mencatatkan penurunan pendapatan operasional selain bunga dari Rp 81,9 miliar menjadi 55,62 miliar. Penurunan ini disebabkan pada pendapatan berbasis komisi dari Rp 69,12 miliar menjadi Rp 49,36 miliar.

Bank yang dahulu bernama Bank Pundi Tbk ini sebenarnya mencatatkan pertumbuhan aset yang cukup signifikan, yakni 23,8%, menjadi Rp 9,48 triliun. Namun, pertumbuhan kredit tidak sejalan dengan kenaikan aset. Kredit hanya tumbuh 7,98% dari Rp 5,1 triliun menjadi Rp 5,51 triliun.

Pada akhir 2018, Bank Banten mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) net pada akhir 2018 sebesar 4,92% naik dari sebelumnya Rp 4,67%. Sementara rasio kecukupan modal (KPMM) tercatat 10,04%.

Perlu disampaikan, bank dalam pengawasan intensif menurut peraturan OJK apabila memiliki NPL Net di atas 5% dengan peringkat komposit 4 atau 5.


(dob/dob) Next Article Rugi Rp 40 M, Bank Banten Catat NII Negatif di Februari 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular