Rupiah Melemah Bukan Cuma Gara-gara Resesi AS Lho

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 March 2019 09:30
Resesi AS Jadi Pantauan Utama
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sementara dari sisi eksternal, rupiah menjadi korban persepsi investor terhadap risiko resesi di AS. Sejak pekan lalu, sudah ada kekhawatiran mengenai hal tersebut akibat perkembangan di pasar obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.  

Pada pukul 09:13 WIB, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS tenor 3 bulan ada di 2,4527%. Sementara tenor 10 tahun lebih rendah yaitu 2,4337%. 

Yield dua seri obligasi ini sering dijadikan alat untuk mengukur risiko terjadinya resesi. Ketika terjadi inversi (yield jangka pendek lebih tinggi dibandingkan jangka panjang), maka kemungkinan akan terjadi resesi setidaknya dalam 18 bulan ke depan. Sebab, investor meminta 'jaminan' yang lebih tinggi untuk obligasi jangka pendek yang artinya risiko akan lebih besar dalam waktu dekat. 


Kekhawatiran itu menyebabkan terjadinya pelarian dana-dana ke aset yang dinilai lebih berkualitas (flight to quality). Ternyata aset-aset di Indonesia belum terlalu memenuhi kriteria tersebut. 

Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,94% pada pukul 09:17 WIB di mana investor asing membukukan jual bersih Rp 22,92 miliar. Sementara di pasar obligasi, yield surat utang pemerintah Indonesia tenor 10 tahun naik 5,2 basis poin (bps) ke 7,649%. Kenaikan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang turun karena minimnya minat pelaku pasar, atau bahkan terjadi tekanan jual.   



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular