Jelang Akhir Pekan IHSG Lolos dari Lubang Jarum, Naik 0,36%

Houtmand P Saragih & Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 March 2019 17:02
Berburu yang Pasti-pasti Saja
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Di akhir perdagangan pekan ini, investor kompak memilih menikmati keputusan Bank Sentral di dunia yang kompak menahan suku bunga acuannya.

Sejatinya, tidak hanya Bank Sentral AS/The Fed yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di kisaran 2,25-2,5%. Bank Sentral Inggris (BOE), Bank Sentral Jepang (BOJ), Bank Sentral Filipina (BSP) juga memutuskan untuk melakukan aksi serupa.

Dengan demikian, investor yakin bahwa penjuru dunia sedang giat-giatnya berupaya untuk menahan perlambatan ekonomi global. Alhasil, ini adalah momen terbaik untuk berinvestasi sebelum badai selanjutnya menerpa.

Badai yang dimaksud tentunya adalah perkembangan perceraian Inggris-Uni Eropa (Brexit) dan negosiasi dagang AS-China.

Uni Eropa (UE) akhirnya bersedia menunda keluarnya Inggris dari bloknya atau Brexit yang sejatinya harus terjadi pada 29 Maret mendatang.

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan UE akan memberi perpanjangan hingga 22 Mei bila May mampu mendapatkan persetujuan dari parlemen pekan depan. Bila ia gagal, Inggris hanya akan mendapat perpanjangan waktu hingga 12 April. Saat itu, Inggris akan mengalami Brexit tanpa kesepakatan.

Perdana Menteri Inggris Theresa May, minggu depan, akan kembali mengajukan proposalnya ke parlemen.

"Ya, kami akan meninggalkan Uni Eropa, dan saya percaya ini adalah tugas kami sebagai pemerintah, sebagai sebuah parlemen, untuk menghormati pemungutan suara (referendum Inggris)," ujar May dilansir CNBC International.

Di lain pihak, investor akhirnya juga memilih untuk melihat apa yang akan terjadi pada tanggal 28-29 Maret, kelanjutan negosiasi dagang AS-China.

Baik perwakilan dagang AS maupun China, pada dasarnya menunjukkan kemauan untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung kurang lebih 8 bulan ini.

China menginginkan Negeri Paman Sam untuk menghapus beban tarif US$ 250 miliar, sedangkan Washington ingin Tiongkok memastikan perlindungan hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi. Jadi kedua negara sudah sangat paham apa yang diinginkan masing-masing.

Alhasil, daripada ketir-ketir tidak jelas, lebih baik merespon yang pasti-pasti saja, sikap itulah yang dipilih pelaku pasar. Jadi mari tunggu saja, gejolak apa yang akan terjadi minggu depan, dan akhir pekan ini lebih baik bergembira.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular