
Menteri Rini: 2014 BUMN Untung Rp 143 T, Sekarang Rp 190 T
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 March 2019 13:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menyebut selama empat tahun terakhir, kinerja BUMN mencatatkan hasil cukup signifikan. Hal ini tercermin dari keuntungan pada 2018 yang lebih tinggi dibandingkan 2014 lalu.
"Selama 4 tahun sejak dipimpin Pak Joko Widodo, perusahaan BUMN harus sehat, cetak keuntungan baik dan berbagi dengan masyarakat," kata Rini, di sela acara Jasa Marga Giving Back to Nature di bantaran sungai Cisadane, Tangerang, Jumat (22/3/2019).
Rini menyebut, pada 2014 keuntungan seluruh BUMN tercatat Rp 143 triliun. Pada 2018 lalu, diperkirakan untung semua perusahaan pelat merah lebih dari Rp 190 triliun.
"Sekarang audit belum tutup ya, tapi kita perkirakan di atas Rp 190 triliun di akhir 2018," tandasnya.
Peningkatan ini terjadi di hampir semua perusahaan, bahkan pada BUMN yang sebelumnya langganan rugi. Salah satu contoh kebangkitan BUMN menurut Rini adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
"Salah satu contoh utama yang paling berat buat kita waktu itu adalah Garuda. Nah tahun lalu [2017] Garuda bisa rugi sampai Rp 3 triliun ya kalau enggak salah, kemarin 2018 auditnya bisa untung hampir Rp 100 miliar. Nah yang naik-naik begini bagus," urainya.
Sejalan dengan itu, lonjakan untung juga tak lepas dari sinergi antar BUMN. Rini mengatakan, banyak sekali efisiensi aktivitas yang didapat melalui sinergitas.
"Maka sudahlah kita sudah mencapai seperti ini, pada ulang tahun kita mari kita berbagi. Banyakin program ke masyarakat. Sembako murah, penghijauan, bantu lingkungan, peningkatan kesejahteraan di pedesaan. Kita buat program bermacam-macam," bebernya.
(wed/wed) Next Article Menteri Rini Bilang Batal, Global Bond Pertamina Tetap Terbit
"Selama 4 tahun sejak dipimpin Pak Joko Widodo, perusahaan BUMN harus sehat, cetak keuntungan baik dan berbagi dengan masyarakat," kata Rini, di sela acara Jasa Marga Giving Back to Nature di bantaran sungai Cisadane, Tangerang, Jumat (22/3/2019).
Rini menyebut, pada 2014 keuntungan seluruh BUMN tercatat Rp 143 triliun. Pada 2018 lalu, diperkirakan untung semua perusahaan pelat merah lebih dari Rp 190 triliun.
Peningkatan ini terjadi di hampir semua perusahaan, bahkan pada BUMN yang sebelumnya langganan rugi. Salah satu contoh kebangkitan BUMN menurut Rini adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
"Salah satu contoh utama yang paling berat buat kita waktu itu adalah Garuda. Nah tahun lalu [2017] Garuda bisa rugi sampai Rp 3 triliun ya kalau enggak salah, kemarin 2018 auditnya bisa untung hampir Rp 100 miliar. Nah yang naik-naik begini bagus," urainya.
Sejalan dengan itu, lonjakan untung juga tak lepas dari sinergi antar BUMN. Rini mengatakan, banyak sekali efisiensi aktivitas yang didapat melalui sinergitas.
"Maka sudahlah kita sudah mencapai seperti ini, pada ulang tahun kita mari kita berbagi. Banyakin program ke masyarakat. Sembako murah, penghijauan, bantu lingkungan, peningkatan kesejahteraan di pedesaan. Kita buat program bermacam-macam," bebernya.
(wed/wed) Next Article Menteri Rini Bilang Batal, Global Bond Pertamina Tetap Terbit
Most Popular