
Rupiah Loyo di Kurs Tengah BI, Lemas di Pasar Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 March 2019 10:31

Dolar AS bangkit setelah kemarin ditekan habis-habisan di Asia. Sepertinya investor mulai move on dari hasil rapat The Federal Reserve/The Fed kemarin.
Jerome 'Jay' Powell dkk memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 2,25-2,5%. The Fed juga mengubah dot plot (arah suku bunga hingga janga menengah) di mana diperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga acuan sampai akhir 2019.
Kemarin dolar tertekan karena sentimen ini. Namun sepertinya hari ini sudah kurang laku, dan pelaku pasar kembali memburu dolar AS yang sudah murah.
Selain itu, data ketenagakerjaan AS yang ciamik juga membuat investor kembali meminati mata uang Negeri Paman Sam. Pada pekan yang berakhir 16 Maret, jumlah klaim tunjangan pengangguran turun 9.000 menjadi 221.000. Lebih rendah ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan di angka 225.000.
Artinya kondisi pasar tenaga kerja Negeri Adidaya masih kuat. Ekonomi masih menunjukkan geliat dan mampu menciptakan lapangan kerja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kemarin dolar tertekan karena sentimen ini. Namun sepertinya hari ini sudah kurang laku, dan pelaku pasar kembali memburu dolar AS yang sudah murah.
Artinya kondisi pasar tenaga kerja Negeri Adidaya masih kuat. Ekonomi masih menunjukkan geliat dan mampu menciptakan lapangan kerja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular