Yen Sedang Kuat, Peluang Short USD/JPY & GBP/JPY
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 March 2019 11:56
Jakarta, CNBC - Indonesia - Mata uang yen Jepang sedang terlihat kuat di awal perdagangan Kamis (21/3/19), khususnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sikap dovish Federal Reserve (The Fed) AS, saat mengumumkan kebijakan moneter dini hari tadi memukul dolar cukup telak.
The Fed kini sejalan dengan Bank of Japan (BOJ) yang sama-sama bersikap dovish, yang membuat yen kini mengungguli dolar. Hal tersebut tidak lepas dari berbaliknya sentimen di pasar yang sebelumnya selalu mengunggulkan dolar setelah The Fed mengatakan akan menaikkan suku bunga dua kali di tahun ini.
Perbedaan suku bunga di AS dan Jepang akan semakin lebar seandainya The Fed jadi menaikkan suku bunga di tahun ini. Untuk saat ini saja ada selisih yang besar antara suku bunga di AS dan Jepang, The Fed dengan Federal Funds Rate-nya (FFR) sebesar 2,25% - 2,50%, dibandingkan dengan BOJ yang menerapkan suku bunga negatif (-0,1%).
Dengan The Fed yang berencana menahan FFR di tahun ini, maka selisih suku bunga di AS dan Jepang tidak akan melebar lagi.
Di sisi lain, ketidakpastian Brexit masih menghantui poundsterling. Uni Eropa akan mengadakan pertemuan di Brussels pada hari ini, dan bagaimana nasib Inggris selanjutnya kemungkinan akan ditentukan di sana.
Sebelumnya Parlemen Inggris telah menolak untuk kembali melakukan voting proposal Brexit di pekan ini, sehingga Perdana Menteri Theresa May dikabarkan akan mengajukan penundaan singkat di Brussels nanti.
Melihat dua latar belakang tersebut, yen terlihat akan mendominasi dolar AS serta poundsterling pada hari ini, dan dapat dimanfaatkan menjadi peluang jual (Short) pada pasangan USDJ/JPY dan GBP/JPY.
Analisis Teknikal USD/JPY
Pada grafik 30 menit, USD/JPY bergerak di bawah Moving Average 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru), sementara indikator MACD berada di zona negatif. Semua indikator tersebut membuka peluang penurunan USD/JPY lebih lanjut, namun indikator Stochastic yang berada di area jenuh jual membuka peluang rebound terlebih dahulu.
Meski ada peluang bergerak naik, namun selama tidak menembus resisten di kisaran 110,75 (dekat level tertinggi hari ini), USD/JPY berpeluang besar akan kembali turun dengan target ke area 110,25. Jika area tersebut juga ditembus, USD/JPY berpotensi turun ke area 110,00.
Analisis Teknikal GBP/JPY
GBP/JPY telah bergerak di bawah level terendah Rabu (20/3/19) di kisaran 145,86, dan melihat harga du bawah Moving Average 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru), pasangan mata uang ini berpotensi melanjutkan penurunan.
Indikator MACD mulai bergerak naik meski masih di wilayah negatif, dan Stochastic berada di wilayah jenuh jual. Sama dengan USD/JPY, GBP/JPY juga memiliki peluang rebound dalam jangka pendek. Namun selama tidak melewati resisten 146,15 GBP/JPY cenderung akan berbalik turun dengan target ke area 145,28 atau lebih dalam ke 145,00.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Poundsterling Masih Takluk di Hadapan Yen, Sampai Kapan?
The Fed kini sejalan dengan Bank of Japan (BOJ) yang sama-sama bersikap dovish, yang membuat yen kini mengungguli dolar. Hal tersebut tidak lepas dari berbaliknya sentimen di pasar yang sebelumnya selalu mengunggulkan dolar setelah The Fed mengatakan akan menaikkan suku bunga dua kali di tahun ini.
Perbedaan suku bunga di AS dan Jepang akan semakin lebar seandainya The Fed jadi menaikkan suku bunga di tahun ini. Untuk saat ini saja ada selisih yang besar antara suku bunga di AS dan Jepang, The Fed dengan Federal Funds Rate-nya (FFR) sebesar 2,25% - 2,50%, dibandingkan dengan BOJ yang menerapkan suku bunga negatif (-0,1%).
Di sisi lain, ketidakpastian Brexit masih menghantui poundsterling. Uni Eropa akan mengadakan pertemuan di Brussels pada hari ini, dan bagaimana nasib Inggris selanjutnya kemungkinan akan ditentukan di sana.
Sebelumnya Parlemen Inggris telah menolak untuk kembali melakukan voting proposal Brexit di pekan ini, sehingga Perdana Menteri Theresa May dikabarkan akan mengajukan penundaan singkat di Brussels nanti.
Melihat dua latar belakang tersebut, yen terlihat akan mendominasi dolar AS serta poundsterling pada hari ini, dan dapat dimanfaatkan menjadi peluang jual (Short) pada pasangan USDJ/JPY dan GBP/JPY.
Analisis Teknikal USD/JPY
 Foto: Grafik USD/JPY 30 Menit Sumber: MetaTrader 5 |
Pada grafik 30 menit, USD/JPY bergerak di bawah Moving Average 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru), sementara indikator MACD berada di zona negatif. Semua indikator tersebut membuka peluang penurunan USD/JPY lebih lanjut, namun indikator Stochastic yang berada di area jenuh jual membuka peluang rebound terlebih dahulu.
Meski ada peluang bergerak naik, namun selama tidak menembus resisten di kisaran 110,75 (dekat level tertinggi hari ini), USD/JPY berpeluang besar akan kembali turun dengan target ke area 110,25. Jika area tersebut juga ditembus, USD/JPY berpotensi turun ke area 110,00.
Analisis Teknikal GBP/JPY
 Foto: Grafik GBP/JPY 30 Menit Sumber: MetaTrader 5 |
GBP/JPY telah bergerak di bawah level terendah Rabu (20/3/19) di kisaran 145,86, dan melihat harga du bawah Moving Average 8 (garis merah), 21 (garis hijau), dan 125 (garis biru), pasangan mata uang ini berpotensi melanjutkan penurunan.
Indikator MACD mulai bergerak naik meski masih di wilayah negatif, dan Stochastic berada di wilayah jenuh jual. Sama dengan USD/JPY, GBP/JPY juga memiliki peluang rebound dalam jangka pendek. Namun selama tidak melewati resisten 146,15 GBP/JPY cenderung akan berbalik turun dengan target ke area 145,28 atau lebih dalam ke 145,00.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Poundsterling Masih Takluk di Hadapan Yen, Sampai Kapan?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular