
Berkat 'Uang Panas', Rupiah Dorong Dolar ke Bawah Rp 14.200
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 March 2019 14:34

Rupiah berhasil menguat karena memang sudah tertekan cukup lama. Sejak 26 Februari hingga 6 Maret, rupiah cenderung melemah dan depresiasinya mencapai 4,53%.
Pelemahan yang sudah dalam ini membuat rupiah menjadi murah dan menarik minat investor. Arus modal portofolio alias hot money pun berdatangan ke pasar keuangan Indonesia untuk membeli aset berbasis rupiah.
Di pasar saham, investor asing melakukan beli bersih Rp 75,56 miliar. Sedangkan di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 0,7 basis poin ke 7,727%, terendah sejak 10 Agustus 2018. Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
Kebetulan kemarin pemerintah baru melelang 6 seri obligasi syariah (sukuk). Dari Rp 29,69 triliun penawaran yang masuk, pemerintah mengambil Rp 8,98 triliun di antaranya.
Setelah lelang kemarin, arus modal sepertinya masih menyemut di pasar obligasi pemerintah. Investor juga bersemangat memburu surat utang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang mempertahankan peringkat utang Indonesia di BBB dengan outlook stabil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pelemahan yang sudah dalam ini membuat rupiah menjadi murah dan menarik minat investor. Arus modal portofolio alias hot money pun berdatangan ke pasar keuangan Indonesia untuk membeli aset berbasis rupiah.
Di pasar saham, investor asing melakukan beli bersih Rp 75,56 miliar. Sedangkan di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 0,7 basis poin ke 7,727%, terendah sejak 10 Agustus 2018. Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
Kebetulan kemarin pemerintah baru melelang 6 seri obligasi syariah (sukuk). Dari Rp 29,69 triliun penawaran yang masuk, pemerintah mengambil Rp 8,98 triliun di antaranya.
Setelah lelang kemarin, arus modal sepertinya masih menyemut di pasar obligasi pemerintah. Investor juga bersemangat memburu surat utang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusul keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang mempertahankan peringkat utang Indonesia di BBB dengan outlook stabil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular