Rencana Akuisisi Tak Jelas, Saham BNLI Turun 7%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 March 2019 13:45
Ketidakpasatian terhadap rencana pelepasan saham oleh salah satu pemegang saham membuat investor merealisasikan keuntungan dari kenaikan sejak Desember 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) jatuh dalam pada perdagangan sesi I. Ketidakpasatian terhadap rencana pelepasan saham oleh salah satu pemegang saham membuat investor merealisasikan keuntungan dari kenaikan harga sejak awal Desember 2018.

Pada sesi I, harga saham Bank Permata anjlok hingga 7,14% ke level Rp 910/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 160,6 juta unit senilai Rp 148,31 miliar.

Saham BNLI dalam kurun waktu 3 bulan terakhir jadi ajang spekulasi setelah terungkap rencana salah satu pemegang saham melepas kepemilikannya. Pada akhir Februari lalu, Standard Chartered Bank (SCB), pemegang 44,56% saham BNLI, secara resmi sudah menyampaikan rencana tersebut.


Sejumlah pihak disebut-disebut menjadi calon pembeli saham BNLI tersebut. Empat lembaga keuangan Jepang sempat disebut-sebut, mulai dari Sumitomo Corporation, Mizuho, MUFG dan Japan Post Bank.

Sementara itu, belakangan nama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) disebut-sebut punya kans paling besar membeli saham BNLI. Namun hingga saat ini belum ada kabar resmi terkait pembelian tersebut, meskipun Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengakui banknya sedang mengincar bank kelas menengah.


Dalam 3 bulan terakhir harga saham Bank Permata tercatat sudah mengalami kenaikan 93,62%. Bahkan dalam 3 bulan ini, harga saham BNLI sempat menyentuh harga Rp 1.260/saham.
(hps/dob) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular