
Bos Bank Mandiri Ngaku Tengah Incar Bank, Apakah Permata?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
18 March 2019 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah mengincar bank untuk diakuisisi. Sudah ada dua yang didekati oleh Mandiri. Keduanya, disebut bank menengah (medium size). Sebelumnya, beredar kabar BMRI akan mencaplok saham PT Bank Permata Tbk (BNLI).
"Kita terbuka semua bank. Yang kita lihat sebagai potensi ada dua bank. Ukurannya midsize semua," kata Tiko, sapaan akrab Kartika, usai acara Peluncuran Program Mandiri Kredit Motor, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Tiko tidak menjelaskan lebih jauh soal rencana akuisisi tersebut. Ia menekankan bahwa konsolidasi dilakukan karena BMRI memiliki kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun. Terlebih hal ini sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada prosesnya pun, lanjut Tiko, BMRI tidak hanya membuka pintu untuk satu bank saja. Seluruh bank yang dinilai bisa memberikan added value kepada performa keuangan perusahaan akan dilihat.
"Kita ada excess capital yang kita ingin deploy dan tentunya tergantung dari harga, sinergi bisnis,. Jadi prosesnya semua kita lihat secara transparan itu adding value atau tidak kepada pemegang saham?" ujarnya.
Belum ada target spesifik untuk Bank Mandiri menyelesaikan proses akuisisi yang sudah digadang sejak tahun 2017 ini. Kapan proses akuisisi selesai tergantung negosiasi dengan bank-bank yang terlibat.
"Tapi enggak ada spesifik kita harus ambil ini, ambil itu, tidak ada. Tapi kita lihatnya sela ada potensial aquisition dan size-nya sizeable, kita lihat," tuturnya.
Ketika ditanya apakah bank yang dimaksud selain Bank Permata itu Bank Panin, Tiko hanya merespons dengan tersenyum.
"Buat kita proses konsolidasi ini kan memang sebuah proses yang harus berjalan di Indonesia. Kita sebagai bank terbesar tentunya ingin berperan, tentunya kalau ada potensi yang baik kita lihat, tapi tidak ada target bahwa harus bank ini, harus bank itu." pungkasnya.
(dru) Next Article Disebut Didekati Mandiri, Ini Jawaban Astra Soal Permata
"Kita terbuka semua bank. Yang kita lihat sebagai potensi ada dua bank. Ukurannya midsize semua," kata Tiko, sapaan akrab Kartika, usai acara Peluncuran Program Mandiri Kredit Motor, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Tiko tidak menjelaskan lebih jauh soal rencana akuisisi tersebut. Ia menekankan bahwa konsolidasi dilakukan karena BMRI memiliki kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun. Terlebih hal ini sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
![]() |
Pada prosesnya pun, lanjut Tiko, BMRI tidak hanya membuka pintu untuk satu bank saja. Seluruh bank yang dinilai bisa memberikan added value kepada performa keuangan perusahaan akan dilihat.
"Kita ada excess capital yang kita ingin deploy dan tentunya tergantung dari harga, sinergi bisnis,. Jadi prosesnya semua kita lihat secara transparan itu adding value atau tidak kepada pemegang saham?" ujarnya.
Belum ada target spesifik untuk Bank Mandiri menyelesaikan proses akuisisi yang sudah digadang sejak tahun 2017 ini. Kapan proses akuisisi selesai tergantung negosiasi dengan bank-bank yang terlibat.
"Tapi enggak ada spesifik kita harus ambil ini, ambil itu, tidak ada. Tapi kita lihatnya sela ada potensial aquisition dan size-nya sizeable, kita lihat," tuturnya.
Ketika ditanya apakah bank yang dimaksud selain Bank Permata itu Bank Panin, Tiko hanya merespons dengan tersenyum.
"Buat kita proses konsolidasi ini kan memang sebuah proses yang harus berjalan di Indonesia. Kita sebagai bank terbesar tentunya ingin berperan, tentunya kalau ada potensi yang baik kita lihat, tapi tidak ada target bahwa harus bank ini, harus bank itu." pungkasnya.
(dru) Next Article Disebut Didekati Mandiri, Ini Jawaban Astra Soal Permata
Most Popular