Saham Kapitalisasi Rp 100 T

Market Cap Bank Mandiri & BNI Naik Paling Tinggi Pekan Lalu

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 March 2019 12:04
Posisi IHSG naik menjadi peringkat ketiga kawasan Asia Tenggara setelah minggu lalu sempat berada di peringkat kelima.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu terapresiasi 1,22% pada level 6.461. Penguatan tersebut membuat posisi IHSG naik ke peringkat ketiga kawasan Asia Tenggara, minggu lalu IHSG sempat berada di peringkat kelima.

Kenaikan kinerja IHSG bisa diartikan adanya kenaikan nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap). Angka market cap tersebut berasal dari harga saham dikalikan jumlah saham beredar perusahaan.

Market cap IHSG Per tanggal 8 Maret mencapai Rp 7.258 triliun, sedangkan per Jumat (8/3/2019) akhir pekan kemarin market cap mencapai Rp 7.347 triliun, terjadi kenaikan Rp 89 triliun.

Saat ini terdapat 628 emiten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya 13 emiten yang memiliki market cap di atas Rp 100 triliun. Market cap tersebut berasal dari industri perbankan, rokok, Telekomunikasi, barang konsumsi, otomotif, pakan ternak dan alat berat.

Secara mingguan, PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI) menjadi emiten paling menguntungkan dengan persentase kenaikan 7,18%. Kemudian di susul PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menguat 7,06%.

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang merajai nilai kapitalisasi pasar dengan kapitalisasi Rp 678 triliun tidak mengalami perubahan kinerja.

Sedangkan PT Unilever Indonesia Tbk menjadi emiten berkapitalisasi lebih  dari Rp 100 riliun dengan kinerja tahunan tertinggi yakni 30,8%. Berikut data lengkapnya:


Naiknya nilai market cap IHSG di atas lebih cukup dipengaruhi kondisi fundamental ekonomi nasional yang dirasa cukup membaik. Pada Jumat (15/3/2019), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca dagang sebesar US$ 330 juta.

Nilai tersebut lebih tinggi dari konsensus pasar yang dihimpun
CNBC Indonesia yang memperkirakan neraca dagang minus US$ 841 juta. Sebelumnya, bank Indonesia (BI) juga mengumumkan kenaikan cadangan devisa Februari sebebesar $123,3 atau mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya di $120,01.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Saling Sikut Emiten di Klasemen Market Cap Rp 100 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular