
Konsolidasi Bank, OJK: Dana Terbatas Silakan Undang Investor
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
18 March 2019 17:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan konsolidasi perbankan merupakan sebuah keniscayaan dan konsekuensi dari kompetisi di sektor jasa keuangan. Fenomena ini juga terjadi di seluruh dunia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan konsolidasi tidak bisa dihindari di seluruh dunia. Persaingan yang semakin ketat membutuhkan teknologi besar dan OJK melakukan tindakan proaktif dengan melakukan dialog untuk mencari jalan keluar terbaik agar tidak menimbulkan akses yang tidak diinginkan.
"Sehingga ketika sudah terjadi pemahaman bersama. pasti ya kita minta Para pemilik itu untuk meningkatkan economic of scale meningkatkan size-nya," ujar Wimboh Santoso kepada CNBC Indonesia, seperti dikutip Senin (18/3/2019).
Wimboh menjelaskan bahwa jika bisnis berkembang dan kompetisi semakin berat, maka harus ada investasi teknologi yang juga mendukung. Karena semakin besar bank, modal yang dibutuhkan juga lebih besar. Ia mengingatkan bahwa pemilik usaha harus sadar bahwa ini konsekuensi yang tidak bisa dihindari.
"Kalau nggak cukup, ya mungkin karena keterbatasan kemampuan pendanaan. Silakan mengundang investor," tambahnya.
Wimboh menjelaskan dalam upaya pencegahan dalam meningkatkan pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan agar stabilitasnya tetap terjaga bergantung pada kebijakan yang kita lakukan dan sangat tergantung bagaimana dinamika bisnis di ekosistem di sektor keuangan itu.
"Jadi yang pertama bahwa uang yang ada ini harus berputar nya lebih cepat dalam arti sehingga banyak orang yang bisa menikmati adanya sektor jasa keuangan ya," kata Wimboh.
Saksikan video Bos OJK buka-bukaan soal kredit perbankan di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Modal Minimal Bank Jadi Rp 3 T, Ini Tahapannya
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan konsolidasi tidak bisa dihindari di seluruh dunia. Persaingan yang semakin ketat membutuhkan teknologi besar dan OJK melakukan tindakan proaktif dengan melakukan dialog untuk mencari jalan keluar terbaik agar tidak menimbulkan akses yang tidak diinginkan.
"Sehingga ketika sudah terjadi pemahaman bersama. pasti ya kita minta Para pemilik itu untuk meningkatkan economic of scale meningkatkan size-nya," ujar Wimboh Santoso kepada CNBC Indonesia, seperti dikutip Senin (18/3/2019).
"Kalau nggak cukup, ya mungkin karena keterbatasan kemampuan pendanaan. Silakan mengundang investor," tambahnya.
Wimboh menjelaskan dalam upaya pencegahan dalam meningkatkan pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan agar stabilitasnya tetap terjaga bergantung pada kebijakan yang kita lakukan dan sangat tergantung bagaimana dinamika bisnis di ekosistem di sektor keuangan itu.
"Jadi yang pertama bahwa uang yang ada ini harus berputar nya lebih cepat dalam arti sehingga banyak orang yang bisa menikmati adanya sektor jasa keuangan ya," kata Wimboh.
Saksikan video Bos OJK buka-bukaan soal kredit perbankan di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Modal Minimal Bank Jadi Rp 3 T, Ini Tahapannya
Most Popular