Rekor! Hang Seng Tembus Level Tertinggi dalam 9 Bulan
tahir saleh, CNBC Indonesia
18 March 2019 16:30
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong ditutup menguat dan mencapai level kenaikan tertinggi dalam 9 bulan terakhir setelah Indeks Hang Seng ditutup naik 1,4% di posisi 29.409,01 pada perdagangan Senin, (18/3/2019).
Mengutip data Reuters, Senin (17/3/2019) penguatan Hang Seng tersebut ditopang oleh ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mengambil sikap lebih dovish, alias tidak agresif dalam menentukan arah kebijakan moneter dalam pertemuan pada pekan ini.
Selain itu, pemerintah China di Beijing juga bakal merilis lebih banyak langkah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat.
Indeks Hang Seng naik 1,4% menjadi 29.409,01, sedangkan Indeks China Enterprises juga naik 1,5% menjadi 11.674,83.
Pemerintah China memiliki sejumlah langkah kebijakan moneter tambahan yang bisa diambil demi mendukung pertumbuhan ekonomi tahun ini, dan bahkan akan "berkorban" untuk membantu membiayai pemotongan pajak skala besar, kata Perdana Menteri Li Keqiang, Jumat pekan lalu, dikutip Reuters.
Pernyataan ini seakan menegaskan bahwa Beijing siap merilis langkah-langkah stimulus untuk memastikan ekonomi Negeri Panda bisa tumbuh dalam kisaran yang ditargetkan yakni 6,0 hingga 6,5.
Pada perdagangan hari ini di Hong Kong, saham sektor properti dan pengembang naik hingga 2,7% yang dipimpin oleh kenaikan saham Agile Group Holding yang melesat 10,7%.
Indeks saham MSCI AC Asia ex-Jepang juga menguat 0,95%, sementara indeks Nikkei Jepang juga ditutup naik 0,62%.
Indeks MSCI AC Asia ex Japan adalah indeks yang merepresentasikan saham-saham berkapitalisasi besar dan menengah di 2 dari 3 negara maju (tidak termasuk Jepang) dan 9 negara berkembang di Asia.
Dengan 944 konstituen, indeks ini mencakup sekitar 85% dari kapitalisasi pasar yang disesuaikan bebas mengambang di setiap negara.
(tas/dru) Next Article Ikutan Wall Street, Bursa Saham Hong Kong Hijau Lagi
Mengutip data Reuters, Senin (17/3/2019) penguatan Hang Seng tersebut ditopang oleh ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mengambil sikap lebih dovish, alias tidak agresif dalam menentukan arah kebijakan moneter dalam pertemuan pada pekan ini.
Selain itu, pemerintah China di Beijing juga bakal merilis lebih banyak langkah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat.
Indeks Hang Seng naik 1,4% menjadi 29.409,01, sedangkan Indeks China Enterprises juga naik 1,5% menjadi 11.674,83.
Pemerintah China memiliki sejumlah langkah kebijakan moneter tambahan yang bisa diambil demi mendukung pertumbuhan ekonomi tahun ini, dan bahkan akan "berkorban" untuk membantu membiayai pemotongan pajak skala besar, kata Perdana Menteri Li Keqiang, Jumat pekan lalu, dikutip Reuters.
Pernyataan ini seakan menegaskan bahwa Beijing siap merilis langkah-langkah stimulus untuk memastikan ekonomi Negeri Panda bisa tumbuh dalam kisaran yang ditargetkan yakni 6,0 hingga 6,5.
Pada perdagangan hari ini di Hong Kong, saham sektor properti dan pengembang naik hingga 2,7% yang dipimpin oleh kenaikan saham Agile Group Holding yang melesat 10,7%.
Indeks MSCI AC Asia ex Japan adalah indeks yang merepresentasikan saham-saham berkapitalisasi besar dan menengah di 2 dari 3 negara maju (tidak termasuk Jepang) dan 9 negara berkembang di Asia.
Dengan 944 konstituen, indeks ini mencakup sekitar 85% dari kapitalisasi pasar yang disesuaikan bebas mengambang di setiap negara.
(tas/dru) Next Article Ikutan Wall Street, Bursa Saham Hong Kong Hijau Lagi
Most Popular