Prospek Rupiah Kini Lebih Cerah, Ini Sebabnya

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 March 2019 11:59
Investor Kian Yakin The Fed Akan Pangkas Suku Bunga Acuan
Foto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell berpartisipasi dalam diskusi Economic Club di Washington, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Jim Young
Sepanjang pekan ini, investor kian yakin bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS justru akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini. Hal itu berbeda dengan rencana awal The Fed yakni terus melanjutkan normalisasi.

Ekspektasi pelaku pasar terhadap arah kebijakan suku bunga acuan The Fed bisa dihitung melalui pergerakan harga instrumen Fed Fund futures.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 15 Maret 2019, terdapat peluang sebesar 24,2% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini, jauh lebih tinggi dibandingkan posisi minggu lalu yang sebesar 15,9% saja.

Bahkan, peluang The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps juga bertambah besar menjadi 3,3%, dari yang sebelumnya 0,9% pada minggu lalu.

Sementara itu, kemungkinan terbesar adalah The Fed menahan tingkat suku bunga acuan sepanjang tahun ini. Probabilitas suku bunga acuan tetap berada di rentang 2,25%-2,5% pada akhir tahun adalah sebesar 72,2%.

Dalam pengambilan keputusannya, The Fed memperhatikan dua indikator utama, yakni inflasi dan pasar tenaga kerja. Berbicara mengenai inflasi, The Fed menggunakan personal consumption expenditures (PCE) price index sebagai ukurannya. Target jangka panjang untuk inflasi adalah 2%.

Untuk periode Desember 2018, PCE price index tumbuh sebesar 1,7% YoY atau masih berada di bawah target The Fed. Dengan melihat data ini, tentu normalisasi suku bunga acuan menjadi sulit untuk dilakukan.

Terkait dengan data tenaga kerja, pada pekan lalu penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian periode Februari diumumkan sebanyak 20.000 saja, sangat jauh di bawah konsensus yang sebanyak 180.000, seperti dilansir dari Forex Factory. Penciptaan lapangan kerja pada bulan lalu merupakan yang terlemah sejak September 2017.

Dengan melihat data inflasi dan tenaga kerja tersebut, menjadi masuk akal jika kita pelaku pasar menaruh harapan yang semakin besar bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan tahun ini.

Ekspektasi atas dipangkasnya suku bunga acuan oleh The Fed bisa menjadi motor penguatan rupiah kedepannya, apalagi jika probabilitasnya bertambah besar. (ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular