Pasar Global Labil, Obligasi RI Masih Terus Diborong

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
14 March 2019 11:14
Penguatan terjadi meskipun kondisi pasar global belum jelas, di tengah berbagai sentimen yang melanda sejak kemarin seperti Brexit dan damai dagang.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, melanjutkan arah positif yang terjadi sejak Selasa pekan ini. 

Penguatan terjadi meskipun kondisi pasar global belum jelas, di tengah berbagai sentimen yang melanda sejak kemarin seperti Brexit dan damai dagang. 

Kenaikan harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. 

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). 

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield basis poin (bps) menjadi 8,22%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Dua seri acuan lain yaitu 10 tahun dan 20 tahun juga menguat, sedangkan seri 5 tahun masih stagnan.  

Yield Obligasi Negara Acuan 14 Mar 2019
SeriJatuh tempoYield 13 Mar 2019 (%)Yield 14 Mar 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 13 Mar'19
FR00775 tahun7.4527.4520.007.4124
FR007810 tahun7.8617.857-0.407.8216
FR006815 tahun8.2698.221-4.808.2225
FR007920 tahun8.3528.326-2.608.3118
Avg movement-1.95
Sumber: Refinitiv  

Dari pasar surat utang negara berkembang, koreksi masih terjadi di China, India, Singapura, dan Thailand. Di negara maju, koreksi terjadi di hampir seluruh negara dengan penguatan yang hanya terjadi di pasar OAT Perancis.   

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 13 Mar 2019 (%)Yield 14 Mar 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil8.8158.75-6.50
China3.1593.1660.70
Jerman0.0650.0740.90
Perancis0.4670.465-0.20
Inggris1.1991.20.10
India7.5137.5483.50
Jepang-0.043-0.0430.00
Malaysia3.8563.8560.00
Filipina6.276.270.00
Rusia8.478.470.00
Singapura2.2032.2161.30
Thailand2.532.5350.50
Amerika Serikat2.612.6271.70
Afrika Selatan8.728.7-2.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Laris Manis! RI Sukses Jual Surat Utang dalam Dolar dan Euro

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular