Rupiah Menguat di Kurs Tengah BI, Tapi Tidak di Pasar Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 March 2019 10:24
Investor Sedang Rajin Memburu Dolar AS
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Setelah tertekan, dolar AS kini mulai bangkit. Pada pukul 10:09 WIB, Dollar Index (yang mengukut posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) sudah menguat 0,04%. Padahal indeks ini melemah sampai 0,4% dini hari  tadi. 

Dolar AS mulai menemukan pijakan karena minat investor terhadap mata uang ini. Maklum, Dollar Index sudah amblas 1,11% dalam sepeka terakhir. Dolar AS yang sudah murah membuat investor kembali tertarik untuk mengoleksinya. 

Selain itu, permintaan terhadap dolar AS meningkat karena pelaku pasar ingin berpartisipasi dalam lelang obligasi pemerintah Presiden Donald Trump. Pada 14 Maret waktu setempat, akan dilelang 2 seri obligasi yaitu tenor 4 pekan dan 8 pekan. Target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 95 miilar. 

Minat investor untuk ikut lelang sepertinya cukup tinggi, karena saat ini terlihat upaya untuk mengerek imbal hasil (yield) instrumen tersebut. Misalnya, yield untuk tenor 8 pekan yang akan dilelang nanti naik 0,3 basis poin (bps) menjadi 2,4437%. 

Dengan menaikkan yield, investor boleh berharap akan ada penawaran kupon yang menarik dalam lelang nanti. Sebab, yield di pasar sekunder akan menjadi acuan dalam penentuan kupon di pasar primer. Oleh karena itu, sudah menjadi semacam 'tradisi' investor melepas obligasi jelang lelang untuk mengatrol yield ke atas agar mendapatkan kupon yang tinggi.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular