
Stok Minyak AS Menipis, Harga Minyak Langsung Terbang
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 March 2019 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah pada perdagangan hari Kamis (14/3/2019) masih terus menguat.
Hingga pukul 08:37 WIB, harga minyak jenis Brent menguat 0,21% ke posisi US$ 67,69/barel, setelah melesat 1,32% kemarin (13/3/2019).
Sedangkan jenis lightsweet (WTI) juga terangkat 0,12% ke level US$ 58,33/barel, setelah terbang 2,44% pada perdagangan kemarin.
Secara mingguan, harga Brent dan WTI masing-masing sudah naik 2,08% dan 2,95% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, keduanya telah terdongkrak sekitar 25%.
Teranyar, malam kemarin (13/3/2019, lembaga resmi pemerintah Amerika Serikat (AS), Energy Information Administration (EIA) mengumumkan stok bensin di AS untuk minggu yang berakhir pada 4 Maret mengalami penurunan sebesar 4,62 juta barel, yang mana jauh lebih dalam ketimbang konsensus yang memprediksi adanya pengurangan sebesar 2,9 juta barel.
Inventori minyak mentah yang dibacakan bersamaan juga menunjukkan adanya penurunan sebesar 3,86 juta barel. Padahal, polling yang dihimpun Reuters menaruh ekspektasi adanya peningkatan sebesar 2,8 juta barel.
Ini menunjukkan bahwa konsumsi dan pasokan minyak di Negeri Koboi masih cenderung ketat. Bahkan lebih ketat dibanding prediksi pelaku pasar.
Alhasil kekhawatiran banjir pasokan di pasar minyak dunia pada tahun ini dapat sedikit dihilangkan dari benak para investor.
Terlebih, Arab Saudi juga mengatakan akan memangkas pasokan minyaknya lebih dalam dari yang telah disepakati bersama Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Hingga pukul 08:37 WIB, harga minyak jenis Brent menguat 0,21% ke posisi US$ 67,69/barel, setelah melesat 1,32% kemarin (13/3/2019).
Sedangkan jenis lightsweet (WTI) juga terangkat 0,12% ke level US$ 58,33/barel, setelah terbang 2,44% pada perdagangan kemarin.
Teranyar, malam kemarin (13/3/2019, lembaga resmi pemerintah Amerika Serikat (AS), Energy Information Administration (EIA) mengumumkan stok bensin di AS untuk minggu yang berakhir pada 4 Maret mengalami penurunan sebesar 4,62 juta barel, yang mana jauh lebih dalam ketimbang konsensus yang memprediksi adanya pengurangan sebesar 2,9 juta barel.
Inventori minyak mentah yang dibacakan bersamaan juga menunjukkan adanya penurunan sebesar 3,86 juta barel. Padahal, polling yang dihimpun Reuters menaruh ekspektasi adanya peningkatan sebesar 2,8 juta barel.
Ini menunjukkan bahwa konsumsi dan pasokan minyak di Negeri Koboi masih cenderung ketat. Bahkan lebih ketat dibanding prediksi pelaku pasar.
Alhasil kekhawatiran banjir pasokan di pasar minyak dunia pada tahun ini dapat sedikit dihilangkan dari benak para investor.
Terlebih, Arab Saudi juga mengatakan akan memangkas pasokan minyaknya lebih dalam dari yang telah disepakati bersama Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Sepekan Melejit 5% Lebih, Harga Minyak Dunia kini Terpeleset
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular