
Apa Kabar Kemitraan AirAsia-Citilink? Ini Kata Bos AirAsia
tahir saleh, CNBC Indonesia
13 March 2019 18:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menegaskan kelanjutan penjajakan kerja sama atau peluang akuisisi perseroan terhadap anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Citilink, masih jalan di tempat.
Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (13/3/2019), manajemen AirAsia mengungkapkan hingga saat ini belum ada langkah-langkah lebih lanjut yang dilakukan baik oleh perseroan maupun Garuda Indonesia untuk menjalankan rencana tersebut.
"Dapat kami sampaikan bahwa rencana kerja sama tersebut masih berada pada tahap pembicaraan awal dan telah diinisiasi sejak manajemen Garuda Indonesia sebelumnya dengan Bapak Pahala Mansury sebagai Direktur Utama," kata Dendy Kurniawan, Direktur Utama AirAsia Indonesia, dalam surat tersebut.
Dendy menjelaskan bahwa pada awalnya, AirAsia Indonesia tertarik untuk bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Namun dengan bentuk yang berbeda dengan kerja sama operasi (KSO) yang telah dilakukan antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Group.
Dalam rencana awal, kata Dendy, ranah kerja sama yang ditawarkan adalah antara anak perusahaan AirAsia Indonesia, yakni PT Indonesia AirAsia, dan Citilink.
Adapun pemegang saham maskapai Indonesia AirAsia per 26 Maret 2018, mengacu laporan keterbukaan di BEI, yakni AirAsia Indonesia (CMPP) 57,25%, PT Fersindo Nusaperkasa 21,80%, dan AirAsia Investment Ltd 20,95%.
"Salah satu faktor yang mendasari proposal kerja sama ini antara lain kesamaan kategori operasional kami dan Citilink sebagai maskapai no-frills atau low cost carrier [LCC] serta jenis armada pesawat yang dioperasikan yakni Airbus A320," katanya.
Menurut Dendy, sinergi yang tercipta antara kedua maskapai nasional tersebut secara umum akan membawa dampak pada meningkatnya jaringan rute yang dapat menguntungkan masyarakat dan secara khusus juga menguntungkan kedua belah pihak.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo, melalui siaran pers Senin (4/3/2019), menjelaskan belum ada arahan dari pemegang saham terkait dengan rencana kerja sama strategis.
"[Belum ada arahan] baik Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN untuk menggandeng partner strategis dalam pengembangan usaha untuk rencana jangka panjangnya," kata Juliandara.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, pada Kamis (28/2/2019), sempat mengatakan bahwa pihaknya sangat membuka diri dan menunggu proposal kerja sama dari AirAsia Indonesia untuk bermitra, termasuk kerja sama operasi (KSO) seperti yang dilakukan dengan Sriwijaya Air.
Simak pernyataan AirAsia terkait persoalan dengan Traveloka.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Cegah Corona, GMF Bersihkan Pesawat
Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (13/3/2019), manajemen AirAsia mengungkapkan hingga saat ini belum ada langkah-langkah lebih lanjut yang dilakukan baik oleh perseroan maupun Garuda Indonesia untuk menjalankan rencana tersebut.
"Dapat kami sampaikan bahwa rencana kerja sama tersebut masih berada pada tahap pembicaraan awal dan telah diinisiasi sejak manajemen Garuda Indonesia sebelumnya dengan Bapak Pahala Mansury sebagai Direktur Utama," kata Dendy Kurniawan, Direktur Utama AirAsia Indonesia, dalam surat tersebut.
Dalam rencana awal, kata Dendy, ranah kerja sama yang ditawarkan adalah antara anak perusahaan AirAsia Indonesia, yakni PT Indonesia AirAsia, dan Citilink.
Adapun pemegang saham maskapai Indonesia AirAsia per 26 Maret 2018, mengacu laporan keterbukaan di BEI, yakni AirAsia Indonesia (CMPP) 57,25%, PT Fersindo Nusaperkasa 21,80%, dan AirAsia Investment Ltd 20,95%.
"Salah satu faktor yang mendasari proposal kerja sama ini antara lain kesamaan kategori operasional kami dan Citilink sebagai maskapai no-frills atau low cost carrier [LCC] serta jenis armada pesawat yang dioperasikan yakni Airbus A320," katanya.
Menurut Dendy, sinergi yang tercipta antara kedua maskapai nasional tersebut secara umum akan membawa dampak pada meningkatnya jaringan rute yang dapat menguntungkan masyarakat dan secara khusus juga menguntungkan kedua belah pihak.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo, melalui siaran pers Senin (4/3/2019), menjelaskan belum ada arahan dari pemegang saham terkait dengan rencana kerja sama strategis.
"[Belum ada arahan] baik Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN untuk menggandeng partner strategis dalam pengembangan usaha untuk rencana jangka panjangnya," kata Juliandara.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, pada Kamis (28/2/2019), sempat mengatakan bahwa pihaknya sangat membuka diri dan menunggu proposal kerja sama dari AirAsia Indonesia untuk bermitra, termasuk kerja sama operasi (KSO) seperti yang dilakukan dengan Sriwijaya Air.
Simak pernyataan AirAsia terkait persoalan dengan Traveloka.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Cegah Corona, GMF Bersihkan Pesawat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular