
Asa AirAsia Caplok Citilink & Tawaran Aliansi Strategis GIAA
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
05 March 2019 10:18

Jakarta, CNBC Indonesia - ManajemenĀ PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menyatakan tak tertarik untuk menjalin aliansi Kerja Sama Operasi (KSO) denganĀ PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) jika tak menyertakan akuisisi Citilink sebagai bagian dari perjanjian. Namun syarat tersebut tentu tak mudah untuk diwujudkan, tapi bukan berarti menutup pintu kedua maskapai merealisasikan KSO.
Direktur Utama Citilink Indonesia - Juliandra Nurtjahjo di Cengkareng, melalui siaran pers Senin (4/3), menjelaskan belum ada arahan dari pemegang saham terkait dengan rencana kerjasama strategis.
"Baik Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk menggandeng partner strategis dalam pengembangan usaha untuk rencana jangka panjangnya," kata Juliandara.
Akhir pekan lalu, Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Dendy Kurniawan, melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia mengatakan tidak berminat bekerja sama dengan Garuda bila hanya sekadar KSO.
"Maaf kami tidak minat kalau hanya KSO (dengan Garuda)," kata Dendy dalam pesan singkatnya, kepada CNBC Indonesia, akhir pekan lalu.
Dendy menyatakan, pihaknya bukan hanya ingin sekadar KSO, melainkan ingin mengakuisisi Citilink, maskapai berbiaya hemat milik Garuda Indonesia. "AirAsia berminat akuisisi Citilink. Tapi kayak-nya mereka (Garuda) gak mau," kata Dendy.
Sejatinya, penjajakan mengenai akuisisi Citilink telah dibicarakan saat jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia dipegang Pahala Mansury. Namun hingga kini, rencana akusisi itu belum juga terlaksana. "Sudah tapi terhenti karena Pahala diganti Ari Ashkara," kata dia.
Namun demikian, penjajakan akuisisi itu tetap terbuka kemungkinan untuk kembali dilanjutkan meski Garuda kini berada di tangan Ari Ashkara sebagai direktur utama.
"Mestinya kalau memang mereka tertarik dengan sinergi yang akan dihasilkan dari perpaduan antara AirAsia Indonesia dengan Citilink," tukas Dendy.
PT Garuda Indonesia sebelumnya membuka diri dan menunggu proposal kerja sama dengan AirAsia untuk bermitra, termasuk KSO seperti yang dilakukan dengan maskapai Sriwijaya Air.
"Kami sebenarnya terbuka untuk kerja sama dengan AirAsia. Kami belum tahu [bagaimana], kalau mereka mau [kerja sama] pun kami tunggu proposal dulu," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Garuda Indonesia sendiri telah resmi mengakuisisi minimal 51% saham Sriwijaya Air. Opsi akuisisi akhirnya dipilih setelah sebelumnya dilakukan kerja sama operasi (KSO). Garuda melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia, sudah mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air. KSO tersebut direalisasikan pada 9 November 2018.
(hps)
Direktur Utama Citilink Indonesia - Juliandra Nurtjahjo di Cengkareng, melalui siaran pers Senin (4/3), menjelaskan belum ada arahan dari pemegang saham terkait dengan rencana kerjasama strategis.
"Baik Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk menggandeng partner strategis dalam pengembangan usaha untuk rencana jangka panjangnya," kata Juliandara.
Akhir pekan lalu, Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Dendy Kurniawan, melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia mengatakan tidak berminat bekerja sama dengan Garuda bila hanya sekadar KSO.
Dendy menyatakan, pihaknya bukan hanya ingin sekadar KSO, melainkan ingin mengakuisisi Citilink, maskapai berbiaya hemat milik Garuda Indonesia. "AirAsia berminat akuisisi Citilink. Tapi kayak-nya mereka (Garuda) gak mau," kata Dendy.
Sejatinya, penjajakan mengenai akuisisi Citilink telah dibicarakan saat jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia dipegang Pahala Mansury. Namun hingga kini, rencana akusisi itu belum juga terlaksana. "Sudah tapi terhenti karena Pahala diganti Ari Ashkara," kata dia.
Namun demikian, penjajakan akuisisi itu tetap terbuka kemungkinan untuk kembali dilanjutkan meski Garuda kini berada di tangan Ari Ashkara sebagai direktur utama.
"Mestinya kalau memang mereka tertarik dengan sinergi yang akan dihasilkan dari perpaduan antara AirAsia Indonesia dengan Citilink," tukas Dendy.
PT Garuda Indonesia sebelumnya membuka diri dan menunggu proposal kerja sama dengan AirAsia untuk bermitra, termasuk KSO seperti yang dilakukan dengan maskapai Sriwijaya Air.
"Kami sebenarnya terbuka untuk kerja sama dengan AirAsia. Kami belum tahu [bagaimana], kalau mereka mau [kerja sama] pun kami tunggu proposal dulu," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Garuda Indonesia sendiri telah resmi mengakuisisi minimal 51% saham Sriwijaya Air. Opsi akuisisi akhirnya dipilih setelah sebelumnya dilakukan kerja sama operasi (KSO). Garuda melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia, sudah mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air. KSO tersebut direalisasikan pada 9 November 2018.
(hps)
Most Popular