Ekspektasi Damai Dagang AS-China Terus Dorong Harga Batu Bara

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
13 March 2019 18:26
Harga batu bara Newcastle kontrak Maret pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (12/3/2019) kembali menguat sebesar 0,5% ke posisi US$ 95,05/metrik ton
Foto: Kapal Batu Bara (REUTERS/Ilya Naymushin)
Jakarta, CNBC Indonesia Harga batu bara Newcastle kontrak Maret pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (12/3/2019) kembali menguat sebesar 0,5% ke posisi US$ 95,05/metrik ton. Padahal sehari sebelumnya ditutup melemah sebesar 1%.

Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 3,06% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 6,86%.



Optimisme damai dagang terus memberi dorongan ke atas pada pergerakan harga batu bara.
Xinhua News Agency melaporkan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He berbincang melalui sambungan telepon dengan perwakilan AS kemarin guna mendiskusikan negosiasi dagang lanjutan kedua negara.

Dalam perbincangannya dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Liu juga melakukan perbincangan mengenai penulisan kesepakatan dagang kedua negara.

Pemberitaan tersebut lantas mengonfirmasi bahwa kedua negara terus melakukan perbincangan secara intens untuk mencoba mengakhiri perang dagang yang sudah berbulan-bulan terjadi.

Bila perdagangan kedua negara kembali lancar, maka aktivitas industri manufaktur di China akan kembali bergairah. Permintaan akan energi, yang sebagian besar masih berasal dari batu bara dapat terangkat.

Selain itu, naiknya impor batu bara China minggu lalu juga memberikan sentimen positif yang cukup kuat. Pasalnya, China merupakan importir terbesar batu bara dunia. Bahkan hampir setengah konsumsi batu bara dunia dipegang oleh Negeri Panda.

Shirley Zang dari konsultan Wood Mackenzie mengatakan bahwa tahun ini konsumsi batu bara China masih bisa meningkat sekitar 1%.

Namun perlu diingat, tambang batu bara di provinsi Shaanxi telah kembali aktif, yang akan membuat pasokan batu bara dometik meningkat.

Sebelumnya, akibat terjadinya kecelakaan di salah satu tambang Shaanxi, pemerintah setempat memberhentikan sementara aktivitas penggalian untuk melakukan pemerikaan keamanan. Tak tanggung-tanggung penutupan tersebut berlangsung sepanjang Februari.

Mengingat wilayah Shaanxi merupakan daerah penghasil batu bara terbesar ke-3 di China, maka pasokan domestik akan meningkat.

Alhasil, batu bara thermal kontrak Mei di bursa Zhengzhou Commodity Exchange, China masih terus terkoreksi 1,01% ke posisi CNY 589,2/metrik ton pada penutupan perdagangan hari Rabu (13/3/2019).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular