
Wakil PM China Menelepon ke Washington, Rupiah Kian Kuat
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 March 2019 09:22

Dari dalam negeri, penguatan rupiah tampaknya dominan didorong oleh technical rebound. Ya, rupiah memang sudah melemah cukup lama.
Sejak akhir Februari hingga kemarin, rupiah anjlok 1,6% di hadapan dolar AS. Ini membuat rupiah menjadi menarik di mata investor karena harganya sudah murah.
Sementara dari sisi eksternal, rupiah juga terbantu oleh dolar AS yang sedang memasuki fase konsolidasi. Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) sudah menguat 0,55% dalam sepekan terakhir. Akibatnya, indeks ini melemah 0,17% pada pukul 09:08 WIB karena tekanan jual dari aksi ambil untung yang dilakukan investor.
Kemudian, rupiah dan mata uang Asia juga menikmati sentimen positif yaitu aura damai dagang AS-China yang semakin terasa. Kantor berita Xinhua memberitakan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Menurut seorang sumber, mereka membicarakan soal sebuah kesepakatan. Tidak ada penjelasan lebih lanjut, tetapi pelaku pasar bisa menduga bahwa kesepakatan yang dimaksud adalah perjanjian untuk mengakhiri perang dagang.
Kemarin, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow mengatakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu dalam waktu dekat untuk finalisasi dan pengesahan kesepakatan dagang. Pertemuan itu kemungkinan terjadi pada akhir Maret atau April.
Damai dagang AS-China menjadi sebuah sentimen yang sangat bisa menggerakkan pasar. Sebab kala dua kekuatan ekonomi terbesar di bumi tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali bergeliat. Dunia boleh berharap akan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Sejak akhir Februari hingga kemarin, rupiah anjlok 1,6% di hadapan dolar AS. Ini membuat rupiah menjadi menarik di mata investor karena harganya sudah murah.
Sementara dari sisi eksternal, rupiah juga terbantu oleh dolar AS yang sedang memasuki fase konsolidasi. Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) sudah menguat 0,55% dalam sepekan terakhir. Akibatnya, indeks ini melemah 0,17% pada pukul 09:08 WIB karena tekanan jual dari aksi ambil untung yang dilakukan investor.
Menurut seorang sumber, mereka membicarakan soal sebuah kesepakatan. Tidak ada penjelasan lebih lanjut, tetapi pelaku pasar bisa menduga bahwa kesepakatan yang dimaksud adalah perjanjian untuk mengakhiri perang dagang.
Kemarin, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow mengatakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu dalam waktu dekat untuk finalisasi dan pengesahan kesepakatan dagang. Pertemuan itu kemungkinan terjadi pada akhir Maret atau April.
Damai dagang AS-China menjadi sebuah sentimen yang sangat bisa menggerakkan pasar. Sebab kala dua kekuatan ekonomi terbesar di bumi tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali bergeliat. Dunia boleh berharap akan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular