
Menanti Hasil Brexit, Bursa Singapura Bergerak ke Zona Hijau
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 March 2019 08:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan pagi ini kembali bergairah. Setelah sempat mengalami tekanan pada pembukaan perdagangan kemarin.
Indeks Straits Times menguat 0,88% ke level 3.219,59 pagi ini. Dimana saham-saham seperti OCBC Bank naik 0,64%, saham DBS naik 0,96% dan Saham UOB naik 1,05%.
Mood investor di pasar keuangan Asia tampaknya langsung ceria begitu melihat hijaunya Wall Street.
Sentimen kedua, pelaku pasar rasanya perlu memantau dinamika seputar Brexit. Hari ini, parlemen Inggris akan menggelar voting untuk menentukan apakah menerima atau menolak proposal Brexit yang diusulkan Perdana Menteri Theresa May.
Jika proposal ini kembali ditolak seperti pendahulunya, maka Inggris akan menghadapi konsekuensi berat. Brexit ditunda, Inggris tidak mendapat apa-apa dari perceraian dengan Uni Eropa (No Deal Brexit), pemilihan umum yang dipercepat, atau jajak pendapat ulang apakah kali ini rakyat Inggris mau berpisah dengan Brussel atau tidak.
PM May memutuskan untuk terbang ke Strasbourg (Prancis) untuk menemui Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker. Belum jelas apa agenda pertemuan tersebut, tetapi pasti membahas hal penting terkait nasib Inggris.
(hps) Next Article Dibuka di Zona Merah, Bursa Singapura Kurang Bergairah
Indeks Straits Times menguat 0,88% ke level 3.219,59 pagi ini. Dimana saham-saham seperti OCBC Bank naik 0,64%, saham DBS naik 0,96% dan Saham UOB naik 1,05%.
Mood investor di pasar keuangan Asia tampaknya langsung ceria begitu melihat hijaunya Wall Street.
Jika proposal ini kembali ditolak seperti pendahulunya, maka Inggris akan menghadapi konsekuensi berat. Brexit ditunda, Inggris tidak mendapat apa-apa dari perceraian dengan Uni Eropa (No Deal Brexit), pemilihan umum yang dipercepat, atau jajak pendapat ulang apakah kali ini rakyat Inggris mau berpisah dengan Brussel atau tidak.
PM May memutuskan untuk terbang ke Strasbourg (Prancis) untuk menemui Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker. Belum jelas apa agenda pertemuan tersebut, tetapi pasti membahas hal penting terkait nasib Inggris.
(hps) Next Article Dibuka di Zona Merah, Bursa Singapura Kurang Bergairah
Most Popular