
Bukit Asam & Antam Bikin Usaha Patungan Senilai Rp 4,9 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 March 2019 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan nilai investasi sebesar US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,90 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Perusahaan patungan ini dibentuk untuk membangun dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan PLTU yang akan dibangun itu berkapasitas 3x60 megawatt (MW) dan PLTD dengan kapasitas 3x17 MW.
"Lagi feasibility study [uji kelayakan] sekarang, tapi pembangunan akan dilakukan secepatnya karena menyesuaikan dengan smelter Antam. Targetnya bisa beroperasi pada pertengahan 2023," kata Arviyan di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (11/3).
Dia menyebutkan, dalam anak usaha patungan ini Bukit Asam akan memiliki saham sebesar 75%, sedangkan sisanya merupakan milik Antam.
Pembangkit ini ditujukan untuk menyediakan pasokan energi bagi pabrik feronikel milik Antam di Halmahera Timur. PLTU ini diperkirakan akan mengkonsumsi batu bara milik Bukit Asam sebanyak 650.000 ton per tahun.
Sepanjang tahun lalu, PTBA mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 12,23% secara year on year (YoY). Laba bersih naik menjadi Rp 5,02 triliun dari laba bersih 2017 sebesar Rp 4,47 triliun.
Laba tersebut dikantongi perusahaan dari pendapatan yang naik 8,7% menjadi Rp 21,16 triliun, dari pendapatan 2017 sebesar Rp 19,47 triliun. Dengan kenaikan tersebut, nilai laba per saham perusahaan naik menjadi Rp 477/saham dari tahun sebelumnya Rp 425/saham.
(tas) Next Article CEO BUMN Terbaik, Ini Gebrakan Arviyan Arifin di PTBA
Perusahaan patungan ini dibentuk untuk membangun dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan PLTU yang akan dibangun itu berkapasitas 3x60 megawatt (MW) dan PLTD dengan kapasitas 3x17 MW.
"Lagi feasibility study [uji kelayakan] sekarang, tapi pembangunan akan dilakukan secepatnya karena menyesuaikan dengan smelter Antam. Targetnya bisa beroperasi pada pertengahan 2023," kata Arviyan di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (11/3).
Dia menyebutkan, dalam anak usaha patungan ini Bukit Asam akan memiliki saham sebesar 75%, sedangkan sisanya merupakan milik Antam.
Sepanjang tahun lalu, PTBA mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 12,23% secara year on year (YoY). Laba bersih naik menjadi Rp 5,02 triliun dari laba bersih 2017 sebesar Rp 4,47 triliun.
Laba tersebut dikantongi perusahaan dari pendapatan yang naik 8,7% menjadi Rp 21,16 triliun, dari pendapatan 2017 sebesar Rp 19,47 triliun. Dengan kenaikan tersebut, nilai laba per saham perusahaan naik menjadi Rp 477/saham dari tahun sebelumnya Rp 425/saham.
(tas) Next Article CEO BUMN Terbaik, Ini Gebrakan Arviyan Arifin di PTBA
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular