
Weekend Kelabu, Indeks Shanghai Anjlok 4,4%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 March 2019 17:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia mengalami sell-off atau ramai aksi jual pada perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (8/3/2019).
Indeks Nikkei melemah 2,01%, indeks Shanghai anjlok 4,4%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,91%, indeks Straits Times terpangkas 1,04%, dan indeks Kospi turun 1,31%.
Mengacu data ini, indeks Shanghai memang membukukan pelemahan paling dalam. Hal ini wajar, mengingat sentimen negatif bagi bursa saham regional pada hari ini datang dari Negeri Panda.
Data yang dirilis Trading Economics pada Jumat ini, ekspor China periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan 4,8% YoY. Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni turun 1,4%.
Alhasil, surplus neraca dagang hanya tercatat senilai US$ 4,12 miliar, di bawah ekspektasi senilai US$ 26,38 miliar.
Itu artinya hard landing bagi perekonomian China menjadi kian terkonfirmasi.
Selasa pekan ini (5/3/2019), Perdana Menteri Li Keqiang dalam pertemuan tahunan parlemen China mengumumkan bahwa target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 dipangkas menjadi ke kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%.
Jika yang terealisasi nantinya adalah target pertumbuhan ekonomi di batas bawah (6%), maka itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam nyaris 3 dekade. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi China tercatat sebesar 6,6%.
Anjloknya indeks Shanghai paling banyak disumbang oleh saham Industrial and Commercial Bank of China Ltd (ICBC) yang jatuh 2,95%.
Asal tahu saja, bank pelat merah tersebut merupakan bank terbesar di dunia dari sisi aset. Dikutip dari Global Finance, aset dari ICBC mencapai US$ 4,01 triliun.
Sementara itu, saham Agricultural Bank of China Ltd (-2,89%) menjadi saham dengan kontribusi terbesar kelima bagi kejatuhan indeks Shanghai.
Dari sisi aset, bank ini merupakan yang terbesar ketiga di dunia. Aset dari Agricultural Bank of China mencapai US$ 3,23 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak ulasan proyeksi ekonomi China.
[Gambas:Video CNBC]
(ank/tas) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Indeks Nikkei melemah 2,01%, indeks Shanghai anjlok 4,4%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,91%, indeks Straits Times terpangkas 1,04%, dan indeks Kospi turun 1,31%.
Mengacu data ini, indeks Shanghai memang membukukan pelemahan paling dalam. Hal ini wajar, mengingat sentimen negatif bagi bursa saham regional pada hari ini datang dari Negeri Panda.
![]() |
Data yang dirilis Trading Economics pada Jumat ini, ekspor China periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan 4,8% YoY. Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni turun 1,4%.
Alhasil, surplus neraca dagang hanya tercatat senilai US$ 4,12 miliar, di bawah ekspektasi senilai US$ 26,38 miliar.
Itu artinya hard landing bagi perekonomian China menjadi kian terkonfirmasi.
Selasa pekan ini (5/3/2019), Perdana Menteri Li Keqiang dalam pertemuan tahunan parlemen China mengumumkan bahwa target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 dipangkas menjadi ke kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%.
Jika yang terealisasi nantinya adalah target pertumbuhan ekonomi di batas bawah (6%), maka itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam nyaris 3 dekade. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi China tercatat sebesar 6,6%.
Anjloknya indeks Shanghai paling banyak disumbang oleh saham Industrial and Commercial Bank of China Ltd (ICBC) yang jatuh 2,95%.
Asal tahu saja, bank pelat merah tersebut merupakan bank terbesar di dunia dari sisi aset. Dikutip dari Global Finance, aset dari ICBC mencapai US$ 4,01 triliun.
Sementara itu, saham Agricultural Bank of China Ltd (-2,89%) menjadi saham dengan kontribusi terbesar kelima bagi kejatuhan indeks Shanghai.
Dari sisi aset, bank ini merupakan yang terbesar ketiga di dunia. Aset dari Agricultural Bank of China mencapai US$ 3,23 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Simak ulasan proyeksi ekonomi China.
[Gambas:Video CNBC]
(ank/tas) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular