Selepas Libur Nyepi, IHSG Langsung Cicipi Pahitnya Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 March 2019 10:07
Selepas Libur Nyepi, IHSG Langsung Cicipi Pahitnya Zona Merah
Foto: Ilustrasi saham (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Selepas libur Hari Raya Nyepi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung mencicipi pahitnya zona merah. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (8/3/2019), IHSG melemah sebesar 0,28%. Pada pukul 9:35 WIB, pelemahan IHSG sedikit menipis menjadi 0,26% ke level 6.440,93.

Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei melemah 1,52%, indeks Shanghai anjlok 1,89%, indeks Hang Seng terkoreksi 1,31%, indeks Straits Times terpangkas 0,46%, dan indeks Kospi turun 0,87%.

Perlambatan ekonomi dunia yang kian terkonfirmasi membuat bursa saham Benua Kuning ramai-ramai ditinggalkan investor.


Kemarin (7/3/2019), European Central Bank (ECB) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan di level 0%. ECB bahkan memperkirakan bahwa tidak akan ada kenaikan hingga akhir tahun. Padahal, sebelumnya ECB memperkirakan kenaikan suku bunga acuan sudah bisa dieksekusi mulai pertengahan tahun ini.

"Kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Kami juga memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah setidaknya sampai akhir 2019 dan bahkan selama yang dibutuhkan untuk memastikan inflasi berada di kisaran 2% dalam jangka menengah," papar Gubernur ECB Mario Draghi dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.


Lemahnya perekonomian Zona Euro memaksa ECB untuk bersikap dovish atau tak agresif. Bank sentral memangkas habis target pertumbuhan ekonomi Zona Euro untuk tahun ini menjadi 1,1%, dari yang sebelumnya 1,7%. Target pertumbuhan untuk tahun depan juga dipangkas menjadi 1,6%, dari yang sebelumnya 1,7%.

"Kehadiran dari ketidakpastian terkait dengan faktor-faktor geopolitik, ancaman dari proteksionisme, dan kerentanan di negara-negara berkembang nampak telah mempengaruhi sentimen ekonomi (di Zona Euro)," papar Draghi.

Selepas Libur Nyepi, IHSG Langsung Cicipi Pahitnya Zona MerahFoto: REUTERS/Ralph Orlowski

Memang, ECB tak tinggal diam. Bank sentral mengumumkan pemberian stimulus moneter guna mendongkrak laju perekonomian Zona Euro. ECB mengumumkan akan memulai program stimulus targeted longer-term refinancing operations atau TLTRO-III pada September 2019 yang direncanakan tuntas pada Maret 2021.

TLTRO merupakan pinjaman yang diberikan ECB kepada bank-bank Eropa pada tingkat suku bunga yang rendah. Hal tersebut diharapkan akan memudahkan bank-bank tersebut menyalurkan kredit kepada konsumen yang pada akhirnya dapat membantu merangsang perekonomian. Suntikan stimulus semacam ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya diberikan pada tahun 2016 dan 2017.

Lantas, revisi ke bawah atas pertumbuhan ekonomi Zona Euro tersebut melengkapi hal serupa yang sudah terjadi di China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

Pada Selasa (5/3/2019), Perdana Menteri Li Keqiang dalam pertemuan tahunan parlemen China mengumumkan bahwa target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 dipangkas menjadi ke kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%.

Jika yang terealisasi nantinya adalah target pertumbuhan ekonomi di batas bawah (6%), maka itu akan menjadi pertumbuhan ekonomi terlemah dalam nyaris 3 dekade. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi China tercatat sebesar 6,6%.

Sementara di AS yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia, pada Rabu (6/3/2019), angka penciptaan lapangan kerja (di luar sektor pertanian) periode Februari 2019 versi ADP diumumkan sebanyak 183.000, lebih sedikit dari konsensus yang sebanyak 190.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Kini, perhatian pelaku pasar tertuju kepada rilis data perdagangan internasional China periode Februari 2019 yang akan diumumkan pada pukul 10:00 WIB. Rilis data ini bisa memberikan gambaran terkait dampak perang dagang yang sedang dialami China dengan AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/tas) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular