
Deflasi Depan Mata, Tepatkah Koleksi Saham Barang Konsumsi?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 March 2019 16:00

Di sisa bulan ini, rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2019 akan sangat menentukan nasib dari saham-saham barang konsumsi. Jika rilis data ini mendukung, saham-saham barang konsumsi bisa terus dikoleksi investor terlepas dari kenaikannya yang sudah tinggi di 2 hari perdagangan pertama bulan ini.
Angka IKK periode Februari 2019 akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu mendatang (6/3/2019).
Sebagai informasi, rilis data IKK periode Januari 2019 terbilang mengecewakan. IKK periode Januari 2019 tercatat di level 125,5, turun dibandingkan capaian bulan Desember 2018 yang sebesar 127.
Memang, sejatinya wajar jika ada penurunan IKK pada bulan Januari. Pasalnya, IKK bulan Desember merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2018. Faktor musiman yakni libur hari raya Natal dan Tahun Baru membuat IKK berada di level yang tinggi pada bulan Desember.
Namun tetap saja, IKK pada Januari 2019 lebih rendah dibandingkan capaian Januari 2018 yang sebesar 126,1.
Penurunan IKK pada bulan Januari didorong oleh seluruh komponen pembentuknya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun menjadi 121,1, dari yang sebelumnya 123,3, sementara Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun menjadi 153,1, dari yang sebelumnya 158,7.
Jika IKK bisa pulih pada bulan Februari, maka kuatnya daya beli masyarakat Indonesia akan semakin terkonfirmasi. Sebagai informasi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengungkapkan bahwa memasuki bulan Maret, diharapkan harga beras bisa lebih rendah, seiring dengan Indonesia yang memasuki puncak panen. Jika harga bahan makanan bisa terus dijaga di level yang rendah, tentu daya beli masyarakat akan semakin kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Angka IKK periode Februari 2019 akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu mendatang (6/3/2019).
Sebagai informasi, rilis data IKK periode Januari 2019 terbilang mengecewakan. IKK periode Januari 2019 tercatat di level 125,5, turun dibandingkan capaian bulan Desember 2018 yang sebesar 127.
Namun tetap saja, IKK pada Januari 2019 lebih rendah dibandingkan capaian Januari 2018 yang sebesar 126,1.
Penurunan IKK pada bulan Januari didorong oleh seluruh komponen pembentuknya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) turun menjadi 121,1, dari yang sebelumnya 123,3, sementara Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun menjadi 153,1, dari yang sebelumnya 158,7.
Jika IKK bisa pulih pada bulan Februari, maka kuatnya daya beli masyarakat Indonesia akan semakin terkonfirmasi. Sebagai informasi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengungkapkan bahwa memasuki bulan Maret, diharapkan harga beras bisa lebih rendah, seiring dengan Indonesia yang memasuki puncak panen. Jika harga bahan makanan bisa terus dijaga di level yang rendah, tentu daya beli masyarakat akan semakin kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular