Sinar Damai Dagang Sirna, Giliran Obligasi AS yang Bangkit

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
01 March 2019 18:50
Inversi yield adalah kondisi di mana lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Obligasi pemerintah Amerika Serikat yaitu US Treasury mulai meninggalkan kondisi tingkat imbal hasil-yield terbalik (inversion), dan secara bersamaan di pasar surat utang negara (SUN) Indonesia, investor asing kembali mencetak rekor tertinggi nilai kepemilikannya. 

Data Refinitiv menunjukkan inversi tidak terjadi lagi pada hampir semua seri, setelah kemarin masih terjadi pada tenor 2 tahun dengan tenor 5 tahun. Inversi di US Treasury terjadi setidaknya sejak awal Desember dan membuat pelaku pasar menyadari ancaman tekanan ekonomi sudah semakin mendekat.

Inversi yield adalah kondisi di mana lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjaang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

Yield US Treasury Acuan 29 Feb 2019
SeriBenchmarkYield 28 Feb 2019 (%)Yield 1 Mar 2019 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.442.443 bulan-5 tahun-8.9
UST 20202 Tahun2.5122.5262 tahun-5 tahun-0.3
UST 20213 Tahun2.4862.5083 tahun-5 tahun-2.1
UST 20235 Tahun2.5092.5293 bulan-10 tahun-29
UST 202810 Tahun2.7112.732 tahun-10 tahun-20.4
Sumber: Refinitiv  

Hari ini, harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi di tengah tekanan pasar keuangan global.  

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. Seri acuan yang paling terkoreksi adalah FR0078 bertenor 10 tahun dengan kenaikan yield 3,9 basis poin (bps) menjadi 7,84%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Yield Obligasi Negara Acuan 1 Mar 2019
SeriJatuh tempoYield 28 Feb 2019 (%)Yield 1 Mar 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 1 Mar'19
FR00775 tahun7.5367.495-4.107.4735
FR007810 tahun7.8017.843.907.8294
FR006815 tahun8.1288.1542.608.156
FR007920 tahun8.2638.2731.008.2485
Avg movement0.85
Sumber: Refinitiv 

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.  

W
seperti yang terjadi di pasar ekuitas yang menguat hampir 1% sepanjang hari. Pasar rupiah juga terkoreksi hari ini. Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan hanya terjadi di China, India, Filipina, dan Rusia sedangkan yang ainnya terkoreksi. Di negara maju, penguatan hanya dialami pasar bund Jerman.  

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 28 Feb 2019 (%)Yield 1 Mar 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil8.979.025.00
China3.2083.195-1.30
Jerman0.1850.184-0.10
Perancis0.5770.5770.00
Inggris 1.3041.3050.10
India7.6737.553-12.00
Italia2.7592.7670.80
Jepang-0.023-0.0051.80
Malaysia3.8853.9052.00
Filipina6.3676.358-0.90
Rusia8.478.41-6.00
Singapura2.2572.2721.50
Thailand2.492.5455.50
Turki14.4514.615.00
Amerika Serikat2.7112.7291.80
Afrika Selatan8.78.7151.50
Sumber: Refinitiv 

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article AS-China Makin Tak Jelas, Reli Harga SUN Berakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular