RI Dibanjiri Modal Asing, This Time is Different?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 March 2019 15:49
Jangan Lupa 2018
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Kalau melihat grafik pergerakan rupiah, sebenarnya pada 2018 pun mirip-mirip. Rupiah cenderung menguat sejak awal tahun, sebelum kemudian berbalik arah pada Februari. 

 

Pada awal-awal 2018, rupiah terbawa arus penguatan pasar keuangan global akibat pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh) di AS. Ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh kencang karena pemotongan tarif PPh membuat konsumen dan dunia usaha ekspansif. 

Namun kencangnya pertumbuhan ekonomi AS membuat The Federal Reserves/The Fed turun tangan. Untuk menghindari risiko overheating, Jerome 'Jay' Powell dan sejawat memutuskan untuk mengencangkan ikat pinggang dengan menaikkan suku bunga acuan. Sepanjang 2018, Federal Funds Rate naik sampai 4 kali atau 100 basis poin (bps). 

Sementara negara-negara lain masih berkutat dengan kebijakan moneter longgar, The Fed yang agresif menaikkan suku bunga tentu membuat berinvestasi di dolar AS menjadi sangat menarik. Arus modal menyemut di sekitar Negeri Adidaya, hanya menyisakan remah-remah bagi negara lain termasuk Indonesia. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/wed)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular