
Terima Kasih Negeri K-Pop, Rupiah Tak Jadi yang Terlemah!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 February 2019 17:52

Dinantikan dengan penuh optimisme oleh pelaku pasar, ternyata pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang digelar di Vietnam berakhir sebagai petaka.
Pada awalnya, Gedung Putih melaporkan bahwa kedua pimpinan negara akan menghadiri penandatangan perjanjian bersama pada sore hari ini waktu setempat. Namun kenyataannya, pertemuan Trump dan Kim malah diakhiri lebih cepat dan penandatangan perjanjian bersama dibatalkan. Rencana gelaran makan siang bersama antar keduanya pun tak pernah terealisasi.
Dari konferensi pers Trump yang digelar di hotel tempatnya menginap yakni JW Marriott, diketahui bahwa Korea Utara hanya bersedia untuk melakukan denuklirisasi di beberapa area yang dianggap tak begitu signifikan oleh AS. Sebagai gantinya, Korea Utara meminta seluruh sanksi yang telah dibebankan oleh AS untuk dicabut, sebuah hal yang tak bisa dipenuhi AS.
“Terkadang Anda harus meninggalkannya, dan ini hanyalah salah satu dari waktu tersebut…. Ada sebuah perbedaan (dengan Korea Utara),” kata Trump dalam konferensi persnya di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019).
Memang, Trump mencoba menebar aura positif dalam konferensi persnya. Trump mencoba menenangkan dunia dengan mengatakan bahwa penghentian uji coba senjata masih akan dilakukan oleh Pyongyang.
“Kim berjanji kepada saya tadi malam bahwa ia tidak akan melakukan uji coba roket dan nuklir," kata Trump.
Trump juga mengatakan bahwa dirinya berpisah dengan Kim dalam kondisi yang baik.
"Kami pergi dengan rasa bersahabat. Kami saling berjabat tangan," ujarnya.
Namun tetap saja, ribut-ribut AS-Korea utara dikhawatirkan kembali terjadi seperti yang sering kita lihat sebelum Trump dan Kim melakukan pertemuan pertama di Singapura pada tahun lalu. (ank/dru)
Pada awalnya, Gedung Putih melaporkan bahwa kedua pimpinan negara akan menghadiri penandatangan perjanjian bersama pada sore hari ini waktu setempat. Namun kenyataannya, pertemuan Trump dan Kim malah diakhiri lebih cepat dan penandatangan perjanjian bersama dibatalkan. Rencana gelaran makan siang bersama antar keduanya pun tak pernah terealisasi.
Dari konferensi pers Trump yang digelar di hotel tempatnya menginap yakni JW Marriott, diketahui bahwa Korea Utara hanya bersedia untuk melakukan denuklirisasi di beberapa area yang dianggap tak begitu signifikan oleh AS. Sebagai gantinya, Korea Utara meminta seluruh sanksi yang telah dibebankan oleh AS untuk dicabut, sebuah hal yang tak bisa dipenuhi AS.
Memang, Trump mencoba menebar aura positif dalam konferensi persnya. Trump mencoba menenangkan dunia dengan mengatakan bahwa penghentian uji coba senjata masih akan dilakukan oleh Pyongyang.
“Kim berjanji kepada saya tadi malam bahwa ia tidak akan melakukan uji coba roket dan nuklir," kata Trump.
Trump juga mengatakan bahwa dirinya berpisah dengan Kim dalam kondisi yang baik.
"Kami pergi dengan rasa bersahabat. Kami saling berjabat tangan," ujarnya.
Namun tetap saja, ribut-ribut AS-Korea utara dikhawatirkan kembali terjadi seperti yang sering kita lihat sebelum Trump dan Kim melakukan pertemuan pertama di Singapura pada tahun lalu. (ank/dru)
Next Page
Hubungan AS-China Juga Bisa Memanas
Pages
Most Popular