
Duh! Kabar Buruk dari Vietnam Buat Rupiah Kian Merana
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 February 2019 13:50

Ketidakpastian mengenai jalannya pertemuan Trump dan Kim melengkapi sentimen negatif bagi rupiah yang sebelumnya datang dari potensi eskalasi perang dagang AS-China.
Dalam beberapa hari terakhir, optimisme pelaku pasar atas prospek damai dagang AS-China sempat membuncah pasca Trump memutuskan untuk memperpanjang periode gencatan senjata dengan China.
Namun, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang merupakan tokoh penting dalam negosiasi dagang kedua negara seolah mengingatkan investor bahwa damai dagang AS-China sejatinya masih jauh.
Berbicara di hadapan House Ways and Means Committee, Lighthizer menyatakan bahwa sebuah negosiasi tidak akan begitu saja mengubah hubungan dagang AS-China.
"Kenyataannya adalah ini menjadi tantangan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Saya tidak cukup bodoh untuk percaya satu negosiasi bisa mengubahnya," kata Lighthizer, mengutip Reuters.
Apabila AS-China sampai batal mencapai kesepakatan damai dagang, lanjut Lighthizer, maka dirinya tidak akan segan untuk kembali menaikkan bea masuk. Sebab bea masuk adalah satu-satunya alat untuk menekan China agar melakukan reformasi struktural.
Sebagai informasi, reformasi struktural yang dimaksud oleh Lighthizer adalah mengenai pemaksaan transfer teknologi terhadap perusahaan asal AS yang menjalankan bisnis-nya di China. Ada juga permasalahan manipulasi kurs untuk mendongkrak kinerja ekspor.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Dalam beberapa hari terakhir, optimisme pelaku pasar atas prospek damai dagang AS-China sempat membuncah pasca Trump memutuskan untuk memperpanjang periode gencatan senjata dengan China.
Namun, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang merupakan tokoh penting dalam negosiasi dagang kedua negara seolah mengingatkan investor bahwa damai dagang AS-China sejatinya masih jauh.
"Kenyataannya adalah ini menjadi tantangan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Saya tidak cukup bodoh untuk percaya satu negosiasi bisa mengubahnya," kata Lighthizer, mengutip Reuters.
Apabila AS-China sampai batal mencapai kesepakatan damai dagang, lanjut Lighthizer, maka dirinya tidak akan segan untuk kembali menaikkan bea masuk. Sebab bea masuk adalah satu-satunya alat untuk menekan China agar melakukan reformasi struktural.
Sebagai informasi, reformasi struktural yang dimaksud oleh Lighthizer adalah mengenai pemaksaan transfer teknologi terhadap perusahaan asal AS yang menjalankan bisnis-nya di China. Ada juga permasalahan manipulasi kurs untuk mendongkrak kinerja ekspor.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular