Investor Asing Bawa Kabur Rp 150,6 M, IHSG Jatuh 0,23%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 February 2019 17:01
Pelemahan Rupiah Hilangkan Minat Investor
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pelemahan rupiah membuat minat investor untuk masuk ke bursa saham tanah air menjadi hilang. Hingga akhir perdagangan, rupiah melemah 0,26% di pasar spot ke level Rp 14.025/dolar AS.

Kenaikan harga minyak mentah dunia menjadi momok bagi rupiah.  Hingga sore hari, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman bulan April menguat 0,49% ke level US$ 55,77/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman bulan yang sama naik 0,18% ke level US$ 65,33/barel.

Kenaikan harga minyak mentah dunia tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah karena dapat membuat defisit perdagangan migas yang kerap menjadi biang kerok bengkaknya defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) menjadi melebar.

Sebagai informasi, belum lama ini CAD periode kuartal-IV 2018 diumumkan senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.

Jangan lupakan juga bahwa rupiah sudah menguat dalam 3 hari perdagangan terakhir. Dalam periode ini, rupiah menguat 0,5%. Alhasil, terbilang wajar jika rupiah mengalami tekanan jual pada hari ini.

Sejatinya, dolar AS sedang loyo, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang melemah sebesar 0,03%. Dolar AS loyo seiring dengan pernyataan dari Gubernur The Fed Jerome Powell. Berbicara di hadapan Senate Banking Committee terkait laporan kebijakan moneter semi-tahunan, Powell kembali menegaskan bahwa The Fed akan bersabar dalam melakukan normalisasi suku bunga acuan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi AS yang kemungkinan bisa melambat.

"Proyeksi dasarnya masih baik," kata Powell. Namun, pertumbuhan yang lebih lambat di negara lain menjadi risiko ekonomi AS yang kemungkinan akan dirasakan dalam beberapa bulan ke depan, tambahnya, dilansir dari Reuters.

"Kita memiliki faktor-faktor untuk outlook yang baik dan komite (penentuan suku bunga) kami sangat mencermati sinyal-sinyal yang berlawanan ini, risiko, dan untuk saat ini kami akan sabar dalam menentukan kebijakan dan memberi waktu bagi faktor-faktor ini untuk menjadi jelas," papar Powell.

Sayang, kekhawatiran terkait dengan bengkaknya CAD terbukti lebih dominan dalam mendikte pergerakan rupiah. (ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular