Mohon Maaf, Rupiah Memang Sudah Kehabisan 'Bensin'

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 February 2019 09:25
Investor Masih Percaya Dolar AS
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tidak cuma di Asia, dolar AS juga menguat secara global. Pada pukul 09:11 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,08%. 

Kepercayaan investor terhadap dolar AS tetap tinggi. Sikap ini terlihat dari kepemilikan di dolar AS secara jangka panjang yang pada pekan yang berakhir 12 Februari mencapai US$ 22,15 miliar, mengutip kalkulasi Reuters. Naik dibandingkan pekan sebelumnya yaitu US$ 21,76 miliar. 

Artinya, dalam jangka panjang investor masih cenderung memilih dolar AS. Kepercayaan pasar terhadap mata uang ini ternyata tidak luntur. Apalagi di tengah kecenderungan perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia, dolar AS tetap menjadi 'bunker' yang paling bisa dipercaya. 


Faktor lain yang membebani langkah rupiah adalah kenaikan harga minyak. Pada pukul 09:13 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet naik masing-masing 0,63% dan 0,94%. Koreksi yang kemarin sempat mencapai 3% membuat ruang kenaikan harga minyak menjadi terbuka. 

Bagi Indonesia, kenaikan harga minyak bukan sebuah kabar gembira. Sebab biaya impor minyak akan membengkak kala harganya naik.

Padahal Indonesia adalah negara net importir minyak, mau tidak mau harus ada impor untuk memenuhi kebutuhan karena produksi dalam negeri yang tidak memadai. Ini akan membuat pasokan devisa terkuras dan rupiah tidak punya modal untuk menguat. Fondasi rupiah menjadi rapuh sehingga rentan terdepresiasi. 

Terakhir, penyebab koreksi rupiah (dan mata uang Asia lainnya) adalah sentimen damai dagang AS-China yang sudah memudar. Belum adanya kabar terbaru dari hubungan AS-China (kecuali rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Florida bulan depan) membuat investor kurang beringas dan memilih mengambil nafas. 


Jadi, memang wajar rupiah melemah hari ini. Sebab memang sudah tidak faktor yang bisa menyokong keperkasaan mata uang Tanah Air.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular