
Investor Galau, Harga Emas Bergerak Melambat
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
26 February 2019 09:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di bursa berjangka global masih belum banyak bergerak saat diperdagangkan pada Selasa pagi ini, (26/2/2019).
Hingga pukul 08:30 WIB, harga emas kontrak April di bursa berjangka COMEX menguat terbatas 0,02% ke posisi US$ 1329,8/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,25% pada perdagangan kemarin (25/2/2019).
Selama sepekan, harga emas sudah terpangkas sebesar 1,34% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun, harga logam mulia ini masih naik 3,5%.
Nilai tukar mata uang yuan China yang terapresiasi hingga 0,4% terhadap dolar AS kemarin masih memberikan dorongan ke atas pada pergerakan harga emas. Pasalnya, China merupakan konsumen utama emas dunia.
Menguatnya yuan akan mengakibatkan harga emas menjadi relatif lebih murah bagi yang memegang mata uang tersebut. Alhasil emas memiliki daya tarik yang lebih.
Di sisi lain, berkurangnya kekhawatiran investor akan eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China membuat investor semakin berani untuk mengambil risiko pada aset-aset lain yang lebih menguntungkan, seperti saham. Hal tersebut membuat emas cenderung kehilangan kilaunya.
Saling tarik sentimen tersebut membuat pergerakan harga emas hingga saat ini masih cenderung terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Bursa Saham Global Membara, Harga Emas Antam Stagnan
Hingga pukul 08:30 WIB, harga emas kontrak April di bursa berjangka COMEX menguat terbatas 0,02% ke posisi US$ 1329,8/troy ounce, setelah ditutup melemah 0,25% pada perdagangan kemarin (25/2/2019).
Selama sepekan, harga emas sudah terpangkas sebesar 1,34% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun, harga logam mulia ini masih naik 3,5%.
Nilai tukar mata uang yuan China yang terapresiasi hingga 0,4% terhadap dolar AS kemarin masih memberikan dorongan ke atas pada pergerakan harga emas. Pasalnya, China merupakan konsumen utama emas dunia.
Menguatnya yuan akan mengakibatkan harga emas menjadi relatif lebih murah bagi yang memegang mata uang tersebut. Alhasil emas memiliki daya tarik yang lebih.
Di sisi lain, berkurangnya kekhawatiran investor akan eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China membuat investor semakin berani untuk mengambil risiko pada aset-aset lain yang lebih menguntungkan, seperti saham. Hal tersebut membuat emas cenderung kehilangan kilaunya.
Saling tarik sentimen tersebut membuat pergerakan harga emas hingga saat ini masih cenderung terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Bursa Saham Global Membara, Harga Emas Antam Stagnan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular