Duh, Harga Emas Masih Galau. Ada Apa?

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
25 February 2019 18:09
Hingga pukul 16:45 WIB, harga emas kontrak April di bursa COMEX turun 0,18% ke posisi US$ 1.330,4/troy
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Senin sore ini (25/2/2019) harga emas masih cenderung stagnan, meski melemah secara terbatas.

Hingga pukul 16:45 WIB, harga emas kontrak April di bursa COMEX turun 0,18% ke posisi US$ 1.330,4/troy ounce setelah ditutup naik 0,38% pada akhir pekan lalu (22/2/2019).

Sedangkan harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,17% ke posisi US$ 1.329,9/troy ounce.

Dalam sepekan, harga emas sudah terpangkas 1,07% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun, harga logam mulia ini telah naik 3,14%.

Kali ini, dampak dari damai dagang Amerika Serikat (AS)-China bagai pedang bermata 2 bagi pergerakan harga emas.

Di satu sisi, optimisme damai dagang membuat investor bisa kembali memasang mode agresif untuk berinvestasi pada instrumen yang lebih beresiko, seperti saham.

Dialog dagang yang telah berlangsung di Washington sepanjang minggu lalu akhirnya membuahkan hasil. Meskipun belum ada dokumen resmi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, namun Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan sebuah kesepakatan yang sudah makin dekat.

Bahkan Trump telah mengonfirmasi bahwa pertemuannya dengan Presiden China, Xi Jinping tengah direncanakan untuk dilangsungkan pada Maret mendatang.

Pasalnya bila hubungan dagang kedua negara bisa kembali lancar, maka pertumbuhan ekonomi keduanya bisa kembali digas.

Alhasil investasi pada instrumen beresiko akan lebih dilirik karena akan menghasilkan keuntungan yang lebih dibanding lama-lama menahan emas.

Kilau emas pun agak meredup di mata para pelaku pasar.

Namun di sisi lain, investor juga melirik pasar keuangan di emerging market. Sebab, pengaruh positif damai dagang juga akan dirasakan oleh seluruh dunia mengingat yang berdamai merupakan 2 kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi.

Akibatnya, sederet mata uang Benua Kuning menghijau. Bahkan Yuan China menguat 0,2% pada hari ini.

Sebagai informasi, China merupakan konsumen utama di pasar emas global. Maka dari itu, Yuan yang menguat berarti harga emas yang relatif murah bagi pemegang mata uang tersebut.

Saling tarik sentimen yang terjadi hari ini menyebabkan pergerakan harga emas cenderung masih terbatas.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/gus) Next Article Bursa Saham Global Membara, Harga Emas Antam Stagnan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular