
RI Cs Turunkan Ekspor Karet, Ini Respons Pengusaha
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
25 February 2019 18:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) memberikan tanggapan atas hasil Special Ministerial Committe Meeting of The International Tripartite Rubber Council di Bangkok, Thailand, pekan lalu.
Ketua Umum Gapkindo Moenardji Soedargo mengatakan pelaku industri pengolahan karet mayoritas tidak mempunyai kebun. Oleh karena itu, apabila harga karet jatuh dan petani kesulitan, perusahaan pun kebingungan.
"Jadi kami punya vested interest untuk mendorong harga karet tetap baik," kata Moenardji dalam keterangan pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2019).
Ia mengungkapkan ada ketidakakuratan persepsi di pasar sehingga menyebabkan harga jatuh. Sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution, pada bursa Shanghai, ada karet yang tidak digunakan secara mainstream (70% untuk industri ban). Di sana, penumpukan stok terjadi pada high class rubber untuk peralatan kesehatan seperti sarung tangan.
"Ini yang menyebabkan harga karet jatuh. Karena bursa Shanghai sangat likuid dan tinggi sekali permainan spekulasinya. Dengan upaya ini (pengurangan ekspor), kita coba mencubit pasar global untuk mengembalikan harga ke level yang remuneratif," kata Moenardi.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan, Indonesia masih memiliki keterbatasan benih dalam upaya mendorong replanting tanaman karet. Oleh karena itu, pemerintah akan membangun logistik benih bukan hanya dari sisi kuantitas melainkan juga kualitas.
"Ini supaya kita bisa komitmen 50.000 hektare seperti yang kita janjikan di ITRC. Untuk replanting dari dana APBN saja kita baru mampu 6.000 hektare," kata Kasdi.
Simak video terkait harga karet di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Harga Karet Anjlok, Ini Cara Pemerintah Naikkan Harga
Ketua Umum Gapkindo Moenardji Soedargo mengatakan pelaku industri pengolahan karet mayoritas tidak mempunyai kebun. Oleh karena itu, apabila harga karet jatuh dan petani kesulitan, perusahaan pun kebingungan.
"Jadi kami punya vested interest untuk mendorong harga karet tetap baik," kata Moenardji dalam keterangan pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2019).
Ia mengungkapkan ada ketidakakuratan persepsi di pasar sehingga menyebabkan harga jatuh. Sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution, pada bursa Shanghai, ada karet yang tidak digunakan secara mainstream (70% untuk industri ban). Di sana, penumpukan stok terjadi pada high class rubber untuk peralatan kesehatan seperti sarung tangan.
"Ini yang menyebabkan harga karet jatuh. Karena bursa Shanghai sangat likuid dan tinggi sekali permainan spekulasinya. Dengan upaya ini (pengurangan ekspor), kita coba mencubit pasar global untuk mengembalikan harga ke level yang remuneratif," kata Moenardi.
![]() |
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan, Indonesia masih memiliki keterbatasan benih dalam upaya mendorong replanting tanaman karet. Oleh karena itu, pemerintah akan membangun logistik benih bukan hanya dari sisi kuantitas melainkan juga kualitas.
"Ini supaya kita bisa komitmen 50.000 hektare seperti yang kita janjikan di ITRC. Untuk replanting dari dana APBN saja kita baru mampu 6.000 hektare," kata Kasdi.
Simak video terkait harga karet di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Harga Karet Anjlok, Ini Cara Pemerintah Naikkan Harga
Most Popular