
Dijual Rp 623 M di Pasar Nego, Siapa Beli Saham LPKR?
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
22 February 2019 16:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham induk bisnis properti Grup Lippo yaitu PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ditransaksikan dengan nilai jumbo di pasar negosiasi hari ini, tepatnya Rp 623,8 miliar.
Transaksi yang terjadi pada pukul 09.16 pagi tersebut terjadi di perusahaan efek yang sama baik aksi jual maupun belinya yaitu PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sejumlah 2,18 miliar (21,8 juta lot) saham di harga Rp 286 per saham.
Aksi jual-beli saham LPKR melalui sekuritas berkode broker CS itu terjadi dua kali, masing-masing 2 miliar saham dan 181,22 juta saham di harga yang sama dan menit yang sama karena keduanya hanya berselisih waktu selama 12 detik.
Harga yang dipakai dalam transaksi itu Rp 286, lebih tinggi Rp 4 dibandingkan harga pasar sore ini yaitu Rp 282 per saham dan sama dengan harga penutupan kemarin.
Selain transaksi di Credit Suisse, di pasar negosiasi ada lagi transaksi yang dijual melalui broker PT Indo Capital Sekuritas dengan kode IU dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia yang berkode saham KI.
Dalam transaksi tersebut, sebanyak 12 juta saham yang ditransaksikan di harga Rp 282 dan terjadi pada pukul 14.03 WIB.
Sore ini, koreksi saham LPKR terjadi seiring dengan memerahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,59% menjadi 6.449 menjelang periode pre-closing.
Posisi penutupan itu membentuk kapitalisasi pasar perseroan menjadi Rp 6,5 triliun.
Sejak setahun terakhir, pergerakan saham LPKR masih negatif 44,71% meskipun untuk periode sejak awal 2019 sudah positif 11,02%.
Negatifnya pergerakan saham LPKR disebabkan mandeknya proyek Meikarta yang juga diwarnai penangkapan pejabat Grup Lippo dalam operasi tangkap tangan dugaan suap pejabat Bekasi terkait proyek yang sama, yang dulunya dikonsolidasi dalam laporan keuangan Grup Lippo.
Lembaga pemeringkat global Standard&Poor's (S&P) baru menurunkan peringkat utang LPKR hingga menjadi level sampah (junk) atau tidak layak investasi, secara detail menjadi CCC+ dari sebelumnya B-.
Penurunan peringkat Lippo Karawaci oleh Fitch Ratings terjadi pada 24 Januari tetapi bukanlah yang pertama, karena penurunan peringkat ke CCC+ pernah dilakukan lebih dahulu oleh lembaga pemeringkat lain yaitu Fitch Ratings pada 2 November 2018.
Penurunan peringkat oleh S&P tersebut juga diikuti dengan penempatan prospek (outlook) peringkat utang induk properti Grup Lippo tersebut pada level negatif.
Gurita Bisnis Grup Lippo
Sebaliknya, outlook positif berarti peringkat perusahaan yang paling tingginya AAA dan paling rendahnya D dapat dinaikkan kurang dari 12 bulan ke depan.
Beban tahunan dan beban bunga LPKR menjadi alasan S&P yang menilai kedua beban tersebut mengerdilkan arus kas operasional emiten saham dan obligasi tesebut,
Lebih lanjut, S&P meyakini Lippo akan merestrukturisasi dan memperpanjang pinjaman sindikasi senilai US$ 50 juta yang diterbitkan perusahaan hingga 12 bulan ke depan menjadi April 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article John Riady Jadi Bos Bisnis Properti Lippo
Transaksi yang terjadi pada pukul 09.16 pagi tersebut terjadi di perusahaan efek yang sama baik aksi jual maupun belinya yaitu PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sejumlah 2,18 miliar (21,8 juta lot) saham di harga Rp 286 per saham.
Pilihan Redaksi |
Harga yang dipakai dalam transaksi itu Rp 286, lebih tinggi Rp 4 dibandingkan harga pasar sore ini yaitu Rp 282 per saham dan sama dengan harga penutupan kemarin.
Dalam transaksi tersebut, sebanyak 12 juta saham yang ditransaksikan di harga Rp 282 dan terjadi pada pukul 14.03 WIB.
Sore ini, koreksi saham LPKR terjadi seiring dengan memerahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,59% menjadi 6.449 menjelang periode pre-closing.
Posisi penutupan itu membentuk kapitalisasi pasar perseroan menjadi Rp 6,5 triliun.
Sejak setahun terakhir, pergerakan saham LPKR masih negatif 44,71% meskipun untuk periode sejak awal 2019 sudah positif 11,02%.
Negatifnya pergerakan saham LPKR disebabkan mandeknya proyek Meikarta yang juga diwarnai penangkapan pejabat Grup Lippo dalam operasi tangkap tangan dugaan suap pejabat Bekasi terkait proyek yang sama, yang dulunya dikonsolidasi dalam laporan keuangan Grup Lippo.
Lembaga pemeringkat global Standard&Poor's (S&P) baru menurunkan peringkat utang LPKR hingga menjadi level sampah (junk) atau tidak layak investasi, secara detail menjadi CCC+ dari sebelumnya B-.
Penurunan peringkat Lippo Karawaci oleh Fitch Ratings terjadi pada 24 Januari tetapi bukanlah yang pertama, karena penurunan peringkat ke CCC+ pernah dilakukan lebih dahulu oleh lembaga pemeringkat lain yaitu Fitch Ratings pada 2 November 2018.
Penurunan peringkat oleh S&P tersebut juga diikuti dengan penempatan prospek (outlook) peringkat utang induk properti Grup Lippo tersebut pada level negatif.
Gurita Bisnis Grup Lippo
Level outlook dari sebuah peringkat terdiri dari positif, stabil, dan negatif. Negatif berarti peringkat perusahaan dapat diturunkan kurang dari 12 bulan ke depan.
Sebaliknya, outlook positif berarti peringkat perusahaan yang paling tingginya AAA dan paling rendahnya D dapat dinaikkan kurang dari 12 bulan ke depan.
Beban tahunan dan beban bunga LPKR menjadi alasan S&P yang menilai kedua beban tersebut mengerdilkan arus kas operasional emiten saham dan obligasi tesebut,
Lebih lanjut, S&P meyakini Lippo akan merestrukturisasi dan memperpanjang pinjaman sindikasi senilai US$ 50 juta yang diterbitkan perusahaan hingga 12 bulan ke depan menjadi April 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article John Riady Jadi Bos Bisnis Properti Lippo
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular