Perhatian! Mulai Maret Tak Ada Lagi Harga Waran Liar

Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 February 2019 12:09
Dengan demikian, nantinya investor tak akan bisa melakukan order atas waran di harga yang sama dengan harga saham underlying-nya.
Foto: Pembukaan Perdagangan BEI 2019 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menerapkan batas auto rejection kenaikan harga waran yang melebihi harga saham terakhir yang mendasari waran tersebut. Dengan demikian, nantinya investor tak akan bisa melakukan order atas waran di harga yang sama dengan harga saham underlying-nya.

Direktur Pengawasan Transaksi BEI Kristian Manulang mengatakan penerapan ini akan dimulai pada Maret 2019 nanti. Penerapan ini baru dilaksanakan saat ini mengingat belum siapnya sistem dari bursa dan Anggota Bursa (AB) selama ini.

"Nanti kita Buat auto reject, kalau (harga) order lebih tinggi langsung ditolak oleh sistem. Kalau harga (waran) lebih tinggi daripada harga underlying-nya," kata Kristian di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (21/2).


Dia menjelaskan, auto rejection ini bakal terjadi jika harga saham yang menjadi underlying waran tersebut mengalami penurunan. Dengan demikian diharapkan nantinya tak ada Lagi harga waran yang bergerak liar melebih harga saham.

Sebenarnya aturan mengenai hal ini sudah ada ditetapkan sejak 13 Desember 2016 dan diberlakukan pada 3 Januari 2017, namun belum sepenuhnya diterapkan oleh bursa.

Aturan yang berada dalam Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas ini pada poin VI.7.3 mengenai auto rejection untuk perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar reguler dan pasar tunai menyebutkan "Harga penawaran jual atau permintaan beli atas waran yang dimasukkan ke JATS sama atau melebihi harga terakhir perdagangan saham yang mendasari waran tersebut".

Hari ini, harga waran PT Armada Jaya Tbk (JAYA-W) melonjak 31.300%  menjadi Rp 314/unit pada perdagangan hari ini. Armada Jaya baru resmi listing dengan menawarkan sebanyak 150 juta saham ke publik atau setara dengan 40% kepemilikan saham.

Perusahaan memberikan sweetener atau pemanis dengan menerbitkan waran dengan rasio 2:1. Harga pelaksanaan Rp 680/saham.

Saham perdana perusahaan dilepas di harga Rp 288/saham, saat perdagangan perdananya saham ini mengalami auto reject atas ke harga Rp 432/saham atau naik sebesar 50%.
(hps/hps) Next Article Begini Cara Dapat Saham Sultan Dengan Modal Cekak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular