Analisis Teknikal

Jelang RDG Bank Indonesia, Rupiah Pasrah Melemah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 February 2019 11:15
Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini, Kamis (21/2/2019), terpantau kembali melemah terhadap dolar AS.
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini, Kamis (21/2/2019), terpantau kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Depresiasi ini terjadi jelang pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) hari ini.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%.

Sebanyak 13 ekonom yang terlibat dalam pembentukan konsensus sepakat suku bunga akan ditahan dan tidak ada dissenting opinion alias perbedaan pendapat. Tekanan terhadap rupiah juga didapat dari penguatan dolar AS. Hingga pukul 09:55 WIB, Indeks dolar (DXY) yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang kuat dunia menguat 0,11% ke level 96,56.


Meskipun The Federal Reserves (The Fed) tidak menaikkan suku bunga acuan, Dolar AS terlihat masih bertenaga karena di balik keputusan tersebut tersirat kebijakan yang mengarah ke hawkish atau kebijakan agresif.

"Sebagian besar peserta rapat menilai belum bisa dipastikan apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut dibutuhkan pada sisa tahun ini. Akan tetapi, beberapa peserta rapat berpendapat kenaikan suku bunga bisa ditempuh saat inflasi lebih tinggi dari perkiraan dan ekonomi 2019 tumbuh sesuai perkiraan," papar notulensi The Fed.

Rupiah sejenak memang berpotensi melemah pada hari ini, pasalnya sweetener bagi pemburu cuan suku bunga berpotensi tidak bertambah karena suku bunga diperkirakan masih di patok di level 6%. Hingga berita ini dimuat rupiah masih melemah 0,09% ke level Rp 14.050 per $AS.

Secara teknikal, rupiah sebenarnya masih memimpin penguatan dibandingkan dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari pergerakan Dolar AS yang masih bergerak di bawah rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5).
Jelang RDG Rupiah Sementara Melemah, Simak arah TeknikalnyaSumber: Refinitiv

Jika mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum stochastic slow, penguatan rupiah masih berpotensi terjadi. Pasalnya rupiah belum memasuki level jenuh belinya (overbought). Namun apabila pelemahan tidak terelakkan, level Rp 14.100 per $AS diperkirakan akan menjadi penahan pelemahannya (support).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular