Hasil Notulen FOMC: Rupiah Bisa Menguat, Asing akan Masuk

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 February 2019 09:27
Inflasi yang terjaga mengindikasikan kestabilan harga yang sekaligus meningkatkan keyakinan investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Foto: Nanang Hendarsah (Dok Bank Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memandang, ruang berpeluang melanjutkan tren penguatan dipicu dari notulen rapat Federal Open Market Committe (FOMC) edisi Januari 2019.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/2/2019).

"Sikap dari the Fed yang tercermin dari notulen tersebut direspon dengan turunnya yield obligasi pemerintah AS 10 tahun menjadi 2.64%, dan diperkirakan akan berlanjut turun," kata Nanang.

Dengan begitu, maka selisih dengan yield SBN 10 tahun yang saat ini di 7.90% akan melebar di atas 540 bps. Ini tentu akan mendorong berlanjutnya arus modal portofolio global masuk ke Indonesia.

Apalagi, sambung Nanang, inflasi yang terjaga mengindikasikan kestabilan harga yang sekaligus meningkatkan keyakinan investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Terbukti saat ini, arus modal portofolio global yang masuk ke pasar Obligasi Indonesia selama year to date per 18 Februari 2019 mencapai Rp 38,4 triliun, sementara di pasar saham Rp 13,3 triliun.

Seperti diketahui, notulen rapat FOMC meeting edisi Januari 2019 mengindikasikan keyakinan anggota FOMC bahwa downside risks terhadap outlook perekonomian cukup substantial.

Sehingga mengurangi tingkat kejelasan terkait future policy path. Anggota FOMC juga memiliki pandangan yang serupa terkait data ekonomi yang diumumkan, outlook, dan risiko terhadap outlook.

Lebih lanjut FOMC menilai bahwa pemberian sinyal "patience" kepada pasar akan memberikan ruang bagi komite untuk menganalisa data ekonomi AS lebih lanjut.

Terutama di sektor rumah tangga dan business spending, mengasses apakah lemahnya tingkat core inflation bersifat persisten, dan mengevaluasi efek dari kebijakan pengetatan moneter terdahulu.

Selain itu, juga apakah shutdown dan budget debate memiliki dampak yang signifikan terhadap aktivitas pada kuartal I, serta eskalasi friksi dagang.

Fed Fund Rate Mungkin akan Turun
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Investor Pelototi Kebijakan Bunga Acuan The Fed hingga BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular